IDTODAY.CO - Lambatnya penanganan kasus Novel Baswedan, menjadi tanda tanya besar. Bahkan, tudingan-tudingan negatif terus ditujukan kepada NB.
“NB dijadikan public enemy ketika ketika ia berjuang mendapatkan keadilan. Hal ini menjadi semacam upaya untuk menutupi apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Deputi Koordinator KontraS, Feri Kusuma saat ditemui di kantor Imparsia, Jakarta.
Feri menyayangkan pemerintah tidak mampu mengungkap kejahatan kepada NB. “Sementara kita punya infrastruktur yang sangat canggih, punya teknologi, punya aparatur negara dalam hal ini instansi vertikal kita cukup kuat densus saja bisa dengan gampang menangkap pelaku terorisme,” imbuhnya.
Lebih jauh, Feri mengkritisi adanya muatan politik dalam pemilihan Kabareskrim baru. “Kami menduga ada intervensi politik dalam pemilihan Kabareskrim baru. Ada tarik menarik politik yang memiliki kedekatan dengan pemerintah untuk bisa menduduki jabatan itu. Ini yang sangat kita sayangkan,” ujarnya. Feri berharap, kepolisian harus terbebas dari intervensi politik, demi menjaga independensi pemerintah. [iin]
“NB dijadikan public enemy ketika ketika ia berjuang mendapatkan keadilan. Hal ini menjadi semacam upaya untuk menutupi apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Deputi Koordinator KontraS, Feri Kusuma saat ditemui di kantor Imparsia, Jakarta.
Feri menyayangkan pemerintah tidak mampu mengungkap kejahatan kepada NB. “Sementara kita punya infrastruktur yang sangat canggih, punya teknologi, punya aparatur negara dalam hal ini instansi vertikal kita cukup kuat densus saja bisa dengan gampang menangkap pelaku terorisme,” imbuhnya.
Lebih jauh, Feri mengkritisi adanya muatan politik dalam pemilihan Kabareskrim baru. “Kami menduga ada intervensi politik dalam pemilihan Kabareskrim baru. Ada tarik menarik politik yang memiliki kedekatan dengan pemerintah untuk bisa menduduki jabatan itu. Ini yang sangat kita sayangkan,” ujarnya. Feri berharap, kepolisian harus terbebas dari intervensi politik, demi menjaga independensi pemerintah. [iin]