IDTODAY.CO – Pemerintah melakukan gali lubang tutup lubang dalam melaksanakan APBN tahun anggaran 2020. Hal ini terlihat dari anggaran keseimbangan primer yang mencapai Rp 18,4 triliun hingga akhir April tahun ini.
Angka keseimbangan primer yang mencapai Rp 18,4 triliun setara 3,5% dari target Rp 517,8 triliun.
“Keseimbangan primer Rp 18,4 triliun,” kata Suahasil dalam paparannya via video conference, Jakarta, Rabu (20/5/2020).
Baca juga: APBN Tekor Rp 74,5 Triliun, Wamenkeu: Lebih Rendah dari 2019
Keseimbangan primer dalam APBN merupakan penerimaan dikurangi belanja negara, namun tidak memasukkan komponen pembayaran bunga utang. Artinya, bila keseimbangan primer bisa surplus, pemerintah tidak memerlukan utang baru untuk membayar pokok cicilan utang yang lama.
Sebaliknya, jika keseimbangan primer negatif maka pemerintah perlu menerbitkan utang baru untuk membayar pokok cicilan utang yang lama alias gali lubang tutup lubang.
Adanya angka keseimbangan primer dikarenakan realisasi pendapatan negara yang seret, hingga akhir April 2020 tercatat Rp 549,5 triliun. Realisasi ini baru 31,2% dari target dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2020 sebesar Rp1.760,9 triliun.
Sedangkan realisasi belanja negara realisasinya sudah mencapai Rp 624 triliun atau 23,9% dari target Rp 2.613,8 triliun. Belanja negara mengalami tumbuh negatif 1,4 persen karena realokasi dan refocusing anggaran oleh pemerintah.
Dengan capaian tersebut maka defisit anggaran sampai per 30 April 2020 mencapai Rp 74,5 triliun atau 0,44% dari produk domestik bruto (PDB).[Brz]