Malaysia Lockdown, TKI Flores Bertahan Hidup Dengan Tikus Bakar

Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) , Foto: mercinews.com

IDTODAY.CO – Pemerintah Malaysia memberlakukan kebijakan Perintah Kendali Pergerakan atau Movement Control Order (MCO) untuk memutus penyebaran virus Corona di negeri Jiran itu. Akibat kebijakan tersebut Pekerja Migran Indonesia (PMI)  yang ada di sana juga merasakan dampaknya.

Dari sekian banyak pekerja migran yang ada di negeri Jiran itu ada beberapa yang mengalami nasib tragis karena tidak mendapatkan subsidi ataupun gaji dari pemerintah. Mereka pun mengatasi kesulitan itu dengan makan tikus sebagai pengisi perut.

Para pekerja legal cukup beruntung karena mereka tetap mendapatkan penghidupan dari tempatnya bekerja. tapi miris bagi pekerja ilegal karena mereka tidak dapat biaya penghidupan yang dibutuhkan.

Salah satu pekerja migran yang beruntung adalah Mujianto. Pria asal Blitar, Jawa Timur tambang batu di sebuah perusahaan di daerah Engekilili, Sarawak, Malaysia.

Selama masa MCO Mujianto menyampaikan bahwa situasi di Serawak masih cenderung sepi tapi sudah ada sedikit kelonggaran untuk membeli kebutuhan pokok.

Penduduk Malaysia berbelanja ke pasar pada pukul 07.00 hingga 09.00 waktu setempat dan pukul 17.00 sampai pukul 19.00 waktu setempat namun tetap dalam pengawasan aparat.

Baca Juga:  Ditengah Pandemi, Malaysia Diskon Listrik & Beri Gaji Ojol Hingga Rp 1000 T

“Jadi jalan menuju pasar atau permukiman selalu dijaga Polis dan tentara. Jadi kalau tidak ada kepentingan yang mendesak tidak diperbolehkan keluar,” kata Mujianto sebagaimana dikutip dari Suara.com (7/4/2020).

Mujianto mengaku dia dan teman-temannya yang bekerja pada majikan itu tetap mendapatkan gaji penuh selama masa MCO.

“Alhamdulillah kalau teman-teman yang satu majikan tidak ada masalah, karena semua ada permitt kerja jadi majikan membayar gaji penuh selama diberlakukan kawalan pergerakan oleh pemerintah Malaysia,” terangnya.

Baca Juga:  Corona di Malaysia, Anwar Ibrahim Desak Pemerintah Potong Gaji Para Pejabat

Akan tetapi, cerita berbeda dialami oleh para pekerja yang tidak memiliki kelengkapan dokumen alias illegal. Mereka hampir kehabisan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Bahkan, salah satu temannya yang asal Flores yang juga bekerja di Serawak harus makan tikus bakar setiap hari untuk bertahan hidup karena tidak mendapatkan subsidi apapun dari pemerintah dan majikannya. “Ini kawan dari Flores. Tikusnya sudah habis bersih sekarang,” tukasnya sambil mengirimkan foto tikus yang tengah dibakar.[brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan