IDTODAY.CO – Hingga saat ini, Tes PCR menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam masa pandemi covid-19.

Pasalnya, hasilnya digunakan untuk berbagai kegiatan, di antaranya untuk syarat perjalanan udara dan darat.

Penyedia layanan PCR pun kemudian menjamur. Keberadaannya pun mudah dijumpai masyarakat.

Berikut daftar beberapa penyedia layanan PCR seperti dirangkum detikcom, Selasa (2/11/2021):

1. Quicktest

Seperti dikutip dari laman perusahaan, Quicktest di bawah PT Quicktest Laboratorium Indonesia. Perusahaan memberikan pelayanan untuk individu maupun kelompok.

Perusahaan mengklaim memanfaatkan teknologi PCR model terbaru.

“Layanan dari PT Quicktest Laboratorium Indonesia hadir untuk memberikan pelayanan kesehatan secara optimal kepada individu, kelompok atau perusahaan dalam mendeteksi virus Covid-19 dengan dukungan teknologi RT-PCR model terbaru,” tulis situs perusahaan.

Produk yang ditawarkan juga diklaim memiliki keunggulan dibanding produk lain. Keunggulan tersebut yakni pada akurasi tes.

“RT PCR & Automated NA Extraction merupakan alat test Covid-19 dengan menggunakan metode swab test memiliki akurasi lebih dari 95% dengan estimasi waktu kurang dari 120 menit untuk mendapatkan hasil setelah pengambilan sampel dari pasien serta dapat melakakukan 1400 test dalam satu hari per 1 unit RT-PCR,” bunyi keterangan perusahaan.

Keberadaan Quicktes tak lepas dari sosok Irawati Muklas. Ira merambah bisnis layanan kesehatan dengan nama Quicktest.id bersama Haekal Anshari sebagai Medical Director.

2. Bumame

Bumame Farmasi merupakan salah satu penyedia jasa tes PCR yang cukup dikenal orang. Dalam situsnya, Bumame menyatakan memiliki lab yang berkualitas dan tersertifikasi.

“Terakreditasi dan terdaftar sebagai Laboratorium PCR COVID-19 di Kementerian Kesehatan Indonesia. Bersertifikat ISO 13485 (Medical devices – Quality management systems),” bunyi keterangan perusahaan.

Layanan Bumame sendiri tersebar di berbagai daerah, dari Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Palembang, dan Bali. Kemudian, layanan yang disediakan meliputi home service, corporate service, wedding package, dan lain-lain.

3. GSI Lab

GSI Lab di bawah PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI). GSI sendiri tengah jadi sorotan karena adanya dugaan keterlibatan sejumlah menteri yang `bermain` PCR. Nama Menteri BUMN Erick Thohir juga dicatut.

Dikutip dari gsilab.id, GSI Lab merupakan inisiatif kewirausahaan sosial.

“GSI Lab adalah inisiatif kewirausahaan sosial (social entrepreneurship) dan pelopor aksi solidaritas #SwabAndSaveIndonesia untuk mendukung Pemerintah dan masyarakat dalam percepatan penanganan COVID-19 melalui pengetesan PCR yang cepat dan akurat,” bunyi keterangan di situs itu.

Ada sejumlah layanan yang ditawarkan GSI Lab, di antaranya swab antigen Rp 95.000, PCR swab same day Rp 275.000, PCR swab 24 jam Rp 275.000, PCR kumur Rp 495.000.

Baca Juga:  Dituding Bisnis Tes PCR, Luhut: Keuntungan untuk Masyarakat Tak Mampu

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga sendiri telah memberikan penjelasan terkait tudingan keterlibatan Erick Thohir di tes PCR. Menurutnya, hal tersebut tendesius.

Arya pun mengurai data tes PCR di Indonesia. Sampai saat ini, tes PCR telah mencapai 28,4 juta. Sementara, PT GSI yang dikaitkan dengan Erick Thohir hanya melakukan tes sebanyak 700 ribu.

“Jadi kalau dikatakan bermain, kan lucu ya, 2,5% gitu. Kalau mencapai 30%, 50% itu oke lah bisa dikatakan bahwa GSI ini ada bermain-main. Tapi hanya 2,5%,” ujarnya.

Arya mengatakan, Yayasan Adaro yang dikaitkan dengan Erick Thohir sendiri hanya memegang saham 6% di GSI. Menurutnya, sangat minim perannya di tes PCR.

Arya juga bilang, sejak jadi menteri, Erick Thohir tidak lagi aktif di urusan bisnis dan yayasan itu. Arya menegaskan, dugaan keterlibatan Erick di bisnis PCR jauh sekali.

“Kemudian di yayasan kemanusiaan Adaro ini, Pak Erick Thohir sejak jadi menteri tidak aktif lagi aktif di urusan bisnis dan di urusan yayasan seperti itu. Jadi sangat jauh lah dari keterlibatan atau dikaitkan dengan Pak Erick Thohir. Apalagi dikatakan main bisnis PCR jauh sekali,” terangnya.

Baca Juga:  Iwan Sumule: Apakah Bisnis PCR Luhut Pandjaitan Atas Petunjuk Bapak Presiden?

“Jadi jangan tendensius seperti itu kita harus lebih clear melihat semua,” katanya.

Sebelumnya, Juru Bicara Menko Luhut, Jodi Mahardi juga membantah Luhut `bermain` di bisnis tes PCR. Menurut Jodi, Luhut memang mendapatkan ajakan oleh beberapa kelompok pengusaha membentuk GSI.

Namun dia menegaskan hal itu dilakukan bukan untuk berbisnis, apalagi cari untung. Jodi menjelaskan perusahaan dibentuk dalam rangka inisiatif membantu penyediaan tes COVID-19.

Dia mengatakan GSI terbentuk di awal pandemi saat penyediaan tes COVID-19 jadi kendala besar di Indonesia.

“Terkait GSI, Jadi pada waktu itu, Pak Luhut diajak oleh teman-teman dari Grup Indika, Adaro, Northstar, yang memiliki inisiatif untuk membantu menyediakan test COVID-19 dengan kapasitas test yang besar. Karena hal ini dulu menjadi kendala pada masa-masa awal pandemi ini adalah salah satu kendala,” ungkap Jodi, Senin (1/11/2021).

4. FastLab

FastLab menyediakan sejumlah layanan kepada masyarakat. Layanan yang tersedia yaitu, swab test antigen, swab test PCR dan home visit swab test.

Layanan FastLab tersebar di sejumlah daerah antara lain Jakarta, Bandung, Bali, Medan dan Makassar.

Selain keempat klinik tersebut, saat ini sudah banyak juga klinik kesehatan lain dan rumah sakit yang menyediakan layanan serupa.

Sumber: lawjustice

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan