IDTODAY.CO – Banyaknya kasus terinfeksi virus corona tidak diimbangi pemerintah dengan pemberian informasi yang memadai. Hal tersebut menimbulkan tanda tanya besar yang berseliuran di publik Tanah Air.

akun Twitter resmi Kemenkes RI diserbu oleh masyarakat dan mereka meminta pemerintah untuk memberikan bocoran informasi tentang daerah yang terinnfeksi kasus corona.

Para pencari informasi tersebut berseloroh, bahwa tujuan transparansi data tidak dimaksudkan untuk menyudutkan pasien penderita, tapi sebagai langkah antisipatif supaya mereka bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang diakibatkan ketidak tahuan mereka akan penyebaran virus berbahaya itu.

Salah satu contoh kurangnya transparansi seperti riwayat perjalanan dan lokasi mana saja yang pernah didatangi para pasien yang sudah dinyatakan positif corona, termasuk juga negara mana saja yang menjadi rute treveling sebelum tiba di Indonesia.

Disisi lain, Pemerintah Pusat memiliki pertimbangan berbeda terkait pembatasan transparansi data virus corona. Mereka melakukan hal itu dengan maksud untuk tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.

Sedangkan DKI Jakarta mulai membuka data secara transparan, Gubernur DKI Jakarta menjelaskan bahwa transparansi data dapat  menekan penyebaran virus corona.

Baca Juga:  Minta Warga Disiplin PSBB, Anies Ingatkan Peristiwa Flu Spanyol Gelombang ke-2

“Kami berharap Kemenkes untuk jalankan arahan presiden, khususnya pada kecepatan dan transparansi hasil tes orang-orang yang diduga memiliki atau terjangkit COVID 19. Ini memang perlu dilakukan dengan cepat. Karena kita tahu, hari ini saja 69 [orang], lompatannya cepat,” ujar Anies seperti dikutip dari Kumparan.com (14/3/2020).

Anies menjadikan Singapura  sebagai contoh negara yang mampu menekan penyebaran corona dengan cara melakukan transparansi data sehingga para pasien yang terinfeksi bisa dilacak keberadaannya dan menghindarkan meraka dari kontak denga masyarakat.

Di Asia Tenggara, Singapura adalah negara dengan positif corona terbanyak di Asia Tenggara. Uniknya, sampai saat ini, tidak ada pasien yang meninggal dunia dan yang paling banyak sembuh.

Baca Juga:  Beri Kuliah di FISIP UI, Anies Sepakat Koruptor Harus Dimiskinkan: Itu yang Ditakuti

Anil Kumar Nayar,  Duta Besar Singapura untuk Indonesia menyampaikan bahwa pemerintah Singapura akan selalu men-update perkembangan virus tersebut kepada masyarakatnya secara transparan untuk menghindari kabar yang kontraproduktif  yang bisa berdampak buruk pada kepercayaan rakyat terhadap pemerintah.

“Kami tidak akan menyembunyikan informasi, karena jika informasi yang salah tersebar, maka akan jadi kontraproduktif, Jika pemerintah menyembunyikan sesuatu, maka dampaknya akan buruk. Tidak akan ada lagi yang percaya pada pemerintah,” ungkap Anil.

Sumber: Kumparan.com
Editor: Bahrur Rozy

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan