Bawaslu: Politik Uang Mematikan Kaderisasi Politik

Ketua Bawaslu Abhan. (Foto: Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra)

IDTODAY.CO – Praktik politik uang merupakan pelecehan terhadap pemilih dan merusak tatanan demokrasi dan meruntuhkan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan dalam pembekalan calon kepala daerah yang dihadiri melalui daring di Batam, Kepulauan Riau, Selasa (10/11).

“Dampak politik uang adalah mematikan kaderisasi politik, kepemimpinan tidak berkualitas, merusak proses demokrasi, pembodohan rakyat, biaya politik mahal yang impor politik transaksional, dan korupsi anggaran pembangunan dirampok untuk mengembalikan utang ke para cukong,” kata Abhan sebagaimana dikutip dari Merdeka.com (11/11)

Abhan meyakini kualitas dan integritas pemilihan di tingkat daerah merupakan salah satu indikator kesuksesan demokrasi. Penyelenggaraan pilkada berintegritas merupakan syarat mutlak terwujudnya pilkada berkualitas.

Sementara itu, Anggota Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari mendorong seluruh calon dan pemilih dalam pilkada mewujudkan Pilkada Berintegritas. KPU terus mengingatkan konstituen untuk menolak politik, dalam setiap program pendidikan pemilih.

“Kami berada di tolak politik uang dalam setiap sesi pendidikan pemilih oleh KPU. Kami juga mendorong peserta pilkada dan Pakta Integritas,” kata Hasyim.

Baca Juga:  Bicara Peluang Pemimpin Muda di 2024, Ketua Bawaslu RI: Rela Memilih yang Kaya Saja?

Hasyim juga menegaskan bahwa jajarannya telah mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Dana Kampanye (Sidakam) untuk mendorong keterbukaan peserta pilkada atas aliran dana kampanye itu digunakan.[merdeka/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan