Desak Pemerintah Fokus Percepatan Pengadaan Vaksin Corona Lokal, Bamsoet: Demi Kepentingan 270 Juta Penduduk Indonesia!

Ketua MPR Bambang Soesatyo terpilih menutup sidang sidang usai pelantikan pimpinan MPR periode 2019-2024 di ruang rapat Paripurna MPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019). tirto.id/Andrey Gromico

IDTODAY.CO – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendesak pemerintah Indonesia untuk segera memenuhi kebutuhan pokok karena secara mandiri. hal tersebut lantaran dia meyakini virus Corona akan bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama.

“Durasi flu spanyol bisa dijadikan patokan. Flu Spayol mulai mewabah Maret 1918, dan berlangsung hingga Juni 1920. Pada rentang waktu Pandemi Covid-19 yang masih sulit dihitung itu, Indonesia harus berupaya menghindar dari ketergantungan akan kebutuhan vaksin Corona,” kata Bamsoet di Bali, sebagaimana dikutip dari Indopolitika.com, Senin (3/8/2020).

Baca Juga:  800 Anak Positif Corona, Sekolah Berpotensi Besar Jadi Klaster Baru

Atas dasar itulah, bangset mendesak pemerintah untuk fokus melakukan realisasi percepatan pengadaan vaksin Corona dari produk lokal. Pemerintah harus segera mengambil prakarsa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan para akademisi dan peneliti.

‘’Sejauh yang saya amati sampai saat ini, sudah ada upaya dari sejumlah pihak di dalam negeri untuk menciptakan vaksin Corona. Namun, upaya itu tidak mudah karena ada sejumlah tantangan. Saya mendorong pemerintah untuk segera hadir di dalam upaya itu, sekaligus membantu mengurai tantangan-tantangan itu,‘’ ucap Bamsoet.

Baca Juga:  Efek Corona, PSK Ramai-Ramai Demo Desak Buka Rumah Bordil

Mantan Ketua DPR RI tersebut menegaskan bahwa di antara tantangan pengadaan vaksin Corona adalah biaya yang cukup besar. Mulai dari tahap pengembangan, upaya uji coba dan tahap ketersediaannya di publik.

“Demi kepentingan 270 juta penduduk Indonesia, kehadiran dan keterlibatan pemerintah di dalam upaya yang sarat tantangan itu sangat relevan dan urgen. Dari komunikasi dan koordinasi dengan para akademisi serta peneliti, minimal akan ditemukan jalan keluar mengatasi tantangan-tantangan tersebut,” tuturnya.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mendukung upaya inaktivasi virus yang sedang dilakukan sejumlah perusahaan Indonesia. Termasuk diantaranya, PT Bio Farma bekerjasama dengan Sinovac dari Tiongkok, PT Kalbe Farma dengan Genexine dari Korea Selatan serta perusahaan swasta dengan Sinopharm dari Tiongkok.

“Indonesia tidak bisa hanya menunggu hasil riset dan pengembangan serta produksi vaksin Corona dari negara lain. Indonesia harus mandiri. Apalagi, Indonesia juga memiliki PT Bio Farma yang sudah berpengalaman membuat vaksin,’’ pungkas Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini.[indopolitika/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan