Di depan Para Gubernur, Jokowi Sebut Masyarakat Dihantui Ketakutan Berlebih Pada Covid-19

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pengantar RUU APBN tahun anggaran 2021 beserta nota keuangannya pada masa persidangan I DPR tahun 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras)

IDTODAY.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan kepada gubernur kepala daerah untuk tidak membuat masyarakat dan pengusaha memainkan gas dan rem dalam mengendalikan Covid-19 sekaligus memulihkan perekonomian nasional.

“Sebelum vaksinasi bisa dilakukan secara masif, besar-besaran dan efektif, saya minta gubernur memainkan gas dan rem,” kata Jokowi kepada para gubernur dan jajaran menteri dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/9/2020).

Baca Juga:  Update Corona RI 14 September: Kasus Positif Tambah 3.141, Total Jadi 221.523

Gas dan rem yang dimaksud Jokowi adalah berkaitan dengan upaya menurunkan trend kasus positif, tingkat kematian harian, hingga menaikkan tingkat kesembuhan para pasien.

“Karena apabila tidak ditekan dengan cepat, apalagi kalau fatality rate tidak bisa kita tingkatkan dengan tajam dan kesembuhan dinaikkan dengan drastis maka ketidakpastian akan semakin berlanjut,” tegasnya.

Jokowi berpendapat, hingga saat ini masyarakat sedang dihantui rasa ketakutan berlebih atas wabah Covid-19. Kemudian para pengusaha juga masih menunggu prospek perekonomian selama pandemi.

Baca Juga:  Semprot Jokowi Soal Impor Produk Pertanian, RR: Terlalu Banyak Kepentingan!

“Masyarakat kembali diliputi rasa tidak aman. Ini yang betul-betul harus kita jaga dan mengakibatkan dunia usaha tidak mau bergerak. Mereka selalu mengatakan wait and see akibatnya ekonomi negara kita tidak cepat pulih,” ucapnya.

“Tapi kita harus bersyukur beberapa indikator, purchasing management index berada di angka 50. Itu normal kemudian juga angka-angka di industri semakin baik dan kita lihat untuk ekspor juga tumbuh dengan baik. Saya kira ini yang kita inginkan,” urainya.[brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan