IDTODAY.CO – Imam Besar FPI Rizieq Syihab yang telah kembali ke Indonesia langsung menggelar pengajian dan menyampaikan ceramah terkait situasi terkini.
Pada kesempatan tersebut, Habib Rizieq menyampaikan bahwa dirinya dituding memusuhi pemerintah. Menurutnya, FPI bukanlah musuh pemerintah ataupun negara.
“Jadi di sini saya mau kandaskan sebelum saya akhiri. Sekali lagi kita yang ada di sini habaib, ulama, sekali lagi kita bukan musuh pemerintah. Kita bukan musuh negara, kita bukan musuh tentara, kita bukan musuh polisi,” kata Rizieq seperti dalam video yang diupload dalam akun Front TV, sebagaimana dikutip dari Kumparan.com, Selasa (10/11).
“Kita musuh kezaliman, kita musuh kecurangan, kita musuh kemunafikan, kita musuh segala kejahatan, betul?” herannya..
Pernyataan kelas tersebut mendapat sambutan meriah oleh para anggota laskar. Mereka menyambut seruan Habib Rizieq untuk tidak kompromi pada hal negatif yang ia musuhi.
Rizieq menerangkan tidak pernah sungkan untuk mengapresiasi pemerintah jika memang berbuat baik. Ia mencontohkan saat Menkopolhukam Mahfud MD mempersilakan pendukungnya untuk menjemput di bandara.
“Kaya kemarin Pak Mahfud umumkan yang mau jemput silakan, nah baik enggak tuh, kita terima kasih. Terima kasih Pak Mahfud umat akhirnya diizinkan menjemput,” kata Rizieq.
“Tapi pada saat Pak Mahfud bilang Habib Rizieq kriminal, deportasi, itu baik apa enggak? Enggak terima kasih. Jadi kita objektif saja yang baik kita terima kasih, yang enggak baik kita luruskan. Insyaallah,” ucap Rizieq.
lebih lanjut, Habib Rizieq kan menegaskan kemungkinan adanya rekonsiliasi dengan pihak yang berseberangan. Menurutnya, hal tersebut bisa saja terealisasi manakala ada niat dan tekad yang kuat.
“Tapi kalau rekonsiliasi berdiri atas dasar kecurangan, kezaliman, kejahatan, saudara, tidak mungkin. Tidak ada rekonsiliasi kalau kezaliman dibiarkan,” kata Rizieq.[kumparan/brz/nu]