Pembangunan Bukit Algoritma yang nilai total 18 triliun rupiah jadi proyek mangkrak. Pasalnya, hingga kini belum menunjukan kejelasan pembangunan fisik yang digadang-gadang seperti Silicon Valley itu. Padahal groundbreaking di Bukit Algoritma sudah dilakukan pada 9 Juni 2021.
Adapun lokasi pembangunan industri dan teknologi 4.0 serta sumber daya manusia seluas 888 hektare mencakup dua kecamatan yaitu Kecamatan Cibadak dan Cikidang, Kabupaten Sukabumi yang berada di empat desa.
Di Kecamatan Cikidang ada Desa Tamansari, Pangkalan dan Cicareuh. Sementara di Kecamatan Cibadak ada Desa Neglasari.
“Belum ada (tembusan ke desa), baru mau, ternyata tindaklanjut (pembangunan) gak tahu bagaimana sekarang. Sampai sekarang tidak ada,” kata Kepala Desa Tamansari, Kecamatan Cikidang, Muhtar, Rabu (24/5).
Muhtar menyebut dirinya sempat hadir ketika peletakan batu pertama pada 2021. Akan tetapi setelah itu, Muhtar tidak melihat adanya tindaklanjut pembangunan yang disebut bakal disuntik investor sebesar Rp18 triliun.
“Sampai sekarang tidak ada tindak-lanjut, sepertinya wallahualam,” ungkap Muhtar.
Muhtar mengatakan sejauh ini tidak ada tim dari pembangunan Bukit Algoritma yang membangun komunikasi dengan Pemerintahan Desa Tamansari. Oleh karenanya, Muhtar tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut.
“Saya gak bisa memberikan apapun, harus menerangkan yang kita tahu, gak bisa mengarang. Saya juga belum paham karena belum ada komunikasi juga,” ujar Muhtar.
Terkait izin pembangunan, menurut Muhtar, seharusnya hal itu ditempuh tim pembangunan Bukit Algoritma. Namun Muhtar tidak berharap banyak jika melihat kondisi terkini pembangunan belum ada proyek fisik.
“Tapi masih ngambang. Masih jauh sepertinya,” tutur Muhtar.
Untuk diketahui, proyek Bukit Algoritma atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Sukabumi digadang-gadang bakal menjadi pusat teknologi mutakhir Indonesia seperti Silicon Valley, AS.
Bukit Algoritma direncanakan bakal menjadi kawasan dengan fungsi yang sama seperti Silicon Valley AS.
Rencana pembangunan proyek bernilai total sekitar satu miliar euro atau setara Rp18 triliun itu diinisiasi oleh Kiniku Bintang Raya.
Perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Amarta Karya (AMKA) (Persero) dipercaya sebagai mitra infrastruktur Bukit Algoritma pada tahap pertama selama tiga tahun ke depan.
Sumber: tajukpolitik