Kecam Teror di Nice, Katib Aam PBNU: Hanya Memicu Instabilitas

Yahya Cholil Staquf di Israel (Foto: dok. NU Online)

IDTODAY.CO – Sekretaris Umum atau Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf menanggapi pernyataan Emmanuel macron terkait penghinaan terhadap simbol Islam. Menurutnya, dunia sedang mengalami krisis, termasuk juga dengan umat Islam. 

“Dunia ini sedang bingung. Kita ini berada di persimpangan jalan, berada di dunia ini, peradaban dunia ini mau ke mana. Dan kita belum menemukan pondasi konsensus untuk peradaban masa depan yang kita inginkan bersama,” ujar Gus Yahya sebagaimana dikutip dari Okezone.com (30/10).

Gus Yahya mengatakan, merupakan sesuatu yang tidak mungkin jika kita harus berintegrasi dengan idealisme Prancis yang menganut paham sekularisme ekstrem.

“Bukan hanya umat Islam yang keberatan, umat Kristen, umat Yahudi juga keberatan untuk menjadi sekularisme ekstrem seperti Perancis maka kaum sekuler juga harus mau berdialog, bukan hanya kaum beragama saja. Nah ini sesuatu yang harus kita pikirkan dengan kontemplasi yang dalam dan dengan dialog yang benar,” urainya.

Lebih lanjut, Gus Yahya menegaskan pernyataan Macron itu jelas membuat semua orang Islam di seluruh dunia tersinggung. Bahkan, bukan hanya Nabi Muhammad SAW saja yang dihina dan dilecehkan oleh kelompok ekstremis yang ada di Perancis selama ini.

Baca Juga:  Soal RUU HIP, Ormas Keagamaan Sepakat Tak Perlu Dibahas Lagi

“Yesus dilecehkan, Musa dilecehkan, semua agama dilecehkan oleh mereka. Ini bukan hanya soal kebebasan berbicara, ini soal penghargaan kepada orang lain untuk berkeyakinan,” katanya

Atas dasar itulah, PBNU mengubah semua umat untuk saling menghormati hak nanti Jathilan beragama.

“Kalau saya menghina, melecehkan hak Anda, bukan hanya bagaimana hak Anda sebagai manusia untuk meyakini itu, nah ini yang harus kita apa namanya sampaikan juga,” urainya

Demikian juga, Gus Yahya mengecam tindakan melawan ekstremis di Prancis dengan cara menikam orang yang yang belum tentu bersalah. 

“Kan enggak bisa begitu. Kalau kita keberatan, kita harus menyatakan keberatan dengan cara-cara yang dilindungi oleh hukum karena cara-cara yang seperti itu hanya memicu instabilitas yang meluas dan tidak terkendali seperti yang terjadi sekarang ini,” tandasnya.[okezone/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan