Mendikbud Nadiem: Tanpa Partisipasi Muhammadiyah-NU-PGRI, POP Pasti Akan Beresiko
IDTODAY.CO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nadiem Makarim kembali mengajak Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk kembali terlibat di dalam Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendukbud.
Nadiem menegaskan sangat membutuhkan kan ke ilmuwan ketiga organisasi tersebut demi peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan nadiem Makarim dalam program Talk Show Mata Najwa, Rabu malam (5/8).
“Jadi kesuksesan program kita tanpa partisipasi mereka itu pasti akan beresiko. Jadi kami ingin ilmu dari organisasi tersebut ada di dalam program POP ini, kami ingin partisipasi mereka,” ujar Nadiem sebagaimana dikutip dari RMOL (6/8/2020).
Bahkan, menurut Nadiem, kunci dari kesuksesan POP terletak pada Muhammadiyah-NU dan PGRI. Pasalnya, ketiga organisasi tersebut memiliki track record baik membangun pendidikan selama berpuluh-puluh tahun lamanya.
“Kuncinya, tiga oraganisasi yang mundur dari program POP adalah organisasi yang berpuluh-puluh tahun berjasa di dunia pendidikan. Bahkan bukan sebelum saya lahir, tapi sebelum negara ini lahir mereka sudah disini,” ucapnya.
Nadiem juga mengaku terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dari ketiga organisasi tersebut untuk kembali menarik mereka dalam program yang diusungnya di Kemendikbud.
“Saya mengundang, waktu itu saya bicara atas semua ketidaknyamanannya yang mungkin karena ada aspek dari program ini yang tidak sempurna. Maka saya meminta maaf dan mengundang organisasi tersebut,” urainya.
“Tolong bantulah kami menyempurnakan ini. Karena tanpa partisipasi mereka ini program tidak mungkin bisa menjadi atau mencapai dampak yang kita inginkan,” demikian mantan CEO GoJek ini menegaskan.[rmol/brz/nu]
