MS Kaban: Kita Aja Shalat Dilarang, Kok TKA China Mau Dibiarkan Masuk

Ketua Umum PBB MS Kaban. (Foto: WartaKotalive.com/Henry Lopulalan)

Politisi senior MS Kaban kembali angkat bicara terkait masalah tenaga kerja asing (TKA) asal China di Indonesia. Hal itu terkait rencana kedatangan 500 TKA asal China ke Konawe, Sulawesi Tenggara.

“Sejak beberapa tahun lalu saat ramai kasus perusahaan nikel di Morowali kerjasama dengan China, saya sudah katakan bahwa itu kebijakan yang konyol. Kalau kita ingin menjadi negara industri, mengelola sumber daya alam, seluruhnya harus dilakukan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Artinya, memprioritaskan kepentingan rakyat, jadi para pekerjanya harus orang Indonesia,” kata Kaban kepada Suara Islam Online, Jumat (1/5/2020).

Baca Juga:  PB HMI Desak Pemerintah Hentikan Mobilisasi TKA Demi Kondusifitas Daerah

Menurutnya, kasus di Morowali itu adalah keteledoran. “Pemerintah seperti kehilangan kedaulatan karena mengutamakan TKA asing. Seharusnya, pemerintah berbuat sesuai amanat konstitusi, yaitu mengutamakan warga sendiri,” jelasnya.

Terhadap China, Mantan Menteri Kehutanan itu menyarankan agar bersikap waspada. “Dengan RRC harus ada rasa kewaspadaan dan kecurigaan ideologis karena mereka negara komunis, yang tentunya berusaha menyebarkan ideologinya baik dengan cara yang halus maupun kasar,” kata Kaban.

Selain itu, kata dia, negara China memiliki tentara merah karena warga di sana wajib militer dan tidak menutup kemungkinan TKA adalah bagian dari tentara merah. “Apalagi kita ada sejarah dengan China, sejak Kubilai Khan yang dihadapi Raden Wijaya sampai adanya pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia), PKI itu kerjasama dengan komunis China,” ungkap Kaban.

Baca Juga:  Keterangannya Salah Soal Masuknya 49 WNA China, Akhirnya Kapolda Sultra Minta Maaf

Oleh karena itu, Kaban menyarankan agar TKA China yang ada untuk dipulangkan. “Tenaga kerja kita banyak kok yang bisa mengerjakan apa yang TKA kerjakan,” tuturnya.

Apalagi di masa pandemi virus Corona saat ini, pemerintah harus menyetop warga asing khususnya dari China untuk datang ke Indonesia. “Virus Corona berawal dari Wuhan China, suka tidak suka TKA dari China itu harus distop dahulu,” tegas Kaban.

Ia juga merasa heran, kasus TKA China muncul disaat Indonesia sedang fokus menekan penyebaran Corona dengan memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). “Di negeri kita sendiri, orang yang sehat aja mau shalat dilarang-larang kok, masa orang China malah dibuat pintu terbuka mau dibiarkan masuk,” tandas Kaban.

Sumber: suaraislam.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan