Namanya Muncul Layak Dipertimbangkan Masuk Kabinet, Rocky Gerung: Saya Mau Jadi Menkumham, Keputusan Pertama Bubarkan Kabinet

IDTODAY.CO – Nama Rocky Gerung muncul sebagai orang yang layak dipertimbangkan masuk ke dalam Kabinet Jokowi sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham). Munculnya Nama Rocky berdasarkan sebuah survei kecil-kecilan yang dibuat oleh Founder Rekat Anak Bangsa dan ID Next Leader.

Dikutip dari kumparan (04/07/2020), survei itu dibuat pasca munculnya wacana perombakan kabinet oleh Presiden Jokowi pada 18 Juni 2020 lalu.

Menanggapi hal itu, Rocky Gerung mengatakan bahwa survei tersebut tidak memiliki arti jika bukan kelompok oligarki yang menentukan. Rocky menyampaikan hal itu, pada saat diskusi webinar Sabtu (4/7).

Baca Juga:  Singgung Jokowi Soal Garuda, Nicho Silalahi: Berani Gak Lo Terima Tantangan Rizal Ramli

“Hasil survei itu kan bukan ditentukan oleh oligarki. Pada akhirnya enggak ada pentingnya kalau tidak cocok dengan keinginan mereka. Terlalu linier,” ungkap Rocky di webinar tersebut, (4/7)

Pada kesempatan yang sama, ketika ditanya soal kesiapannya bila benar dipilih, Rocky segera mengiyakan namun dengan membawa satu keputusan. Dia mengatakan keputusan tersebut adalah membubarkan kabinet itu sendiri.

“Saya mau jadi menteri. Mengganti mereka semua. Ya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) itu harus punya keputusan, maka keputusan saya yang pertama adalah membubarkan kabinet. Di dalam negosiasi itu kasih saya kewenangan atas nama hak asasi manusia, saya buat Perpu pembubaran kabinet,” ungkap Rocky.

Baca Juga:  Eks Aktivis ITB Adamsyah Wahab: Sejak Jokowi Berkuasa, Semua Aspek Alami Kemunduran

Ia tidak menjelaskan secara rinci alasannya dalam rencana mengambil keputusan tersebut. Namun, dia menekankan bahwa reshuffle yang diwacanakan oleh Presiden Jokowi itu tidak akan efektif. Karena peran kelompok penguasa di balik Presiden yang menentukan keputusan tersebut.

“Jadi yang saya maksud di belakang presiden ada oligarki yang memastikan kegiatan presiden. Jadi kalau Jokowi reshuffle, dia memikirkan oligarki tidak keberatan. Dari awal memang kebijakan sudah menyimpang dari kampanye,” ujarnya.[kumparan/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Scroll to Top