IDTODAY.CO – Virus Corona Covid-19 kian menyebar, akibatnya masyarakat dalam berinteraksi sosial dituntut berfikir ulang tentang cara hidup yang aman dan tidak tertular wabah Covid-19. Tidak terkecuali cara memberi salam kepada orang lain. Pejabat dilingkungan Istana Kepresidan memberi conoh salam siku sebagai ganti dari salam jabat tangan. Namun WHO tidak menyarankan salam siku yang ngetren itu.
Munculnya tren salam siku ini setelah sejumlah tinggi dunia menyoroti bahaya penularan virus Covid-19, karena jabat tangan tentu mengharuskan adanya kontak fisik secara langsung, hal ini dalam situasa seperti ini tentu tidak aman. maka salam siku atau elbow bump greeting dinilai lebih aman.
Moeldoko, Kepala Staf Staf Kepresidenan menilai salam siku tersebut bagus.
“Ya saya pikir itu cara bagus karena intinya kita sama-sama tidak tahu kalau memasuki area. Kalau salaman ada risiko, tapi kalau dengan cara-cara begini nggak ada yang tersinggung walaupun agak lucu-lucuan, tapi itu bagus,” ujar Moeldoko di di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (12/3) kemarin. Sebagaimana di kutip dari detiknews (13/3/2020)
Moeldoko mengatakan bahwa salam siku tersebut sudah diterapkan. Namun Moeldoko menyebut Jokowi belum melakukan hal serupa.
Sepertinya salam siku mulai populer. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan yang juga Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) dan Jusuf Kalla (JK), Ketua Dewan Pertimbangan IAEI menemui Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Mereka sempat melakukan ‘salam Corona’ sebelum masuk ke ruangan.
JK dan Sri Mulyani tampak bersalaman dengan sikut saling diadu pada saat tiba di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (12/2) kemarin,. Sebagai salah satu upaya menangkal penyebaran virus COVID-19, salam tersebut juga dinamakan salam Corona.
Sumber: detik.com
Editor: Ahmad Kamali