Istana Tegaskan Reshuffle Bukan Skenario, Pengamat: Tangan Kanan Jokowi Aman

Presiden Jokowi memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19 di Istana Merdeka. (Foto: fajar.co.id)

IDTODAY.CO – Wacana reshuffle kabinet jilid II bukan isapan jempol semata. Akan tetapi benar-benar akan terjadi.

Hal itu ditegaskan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin dalam acara di Tv-One, Kamis malam (15/4/2021).

Ngabalin menegaskan, reshuffle itu bukan skenario atau didramatisir sehingga menjadi sebuah sandiwara.

“Tapi itu adalah sebuah fakta, yang mau tidak mau saya harus kemukakan kepada publik,” tegas Ngabalin.

Soal waktu kapan perombakan kaninet itu dilakukan, Ngabalin tak bisa menyebutkan secara tepat.

Hanya saja, ia menyatakan bahwa akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

“Makanya saya bilang pekan-pekan ini,” bebernya.

Baca Juga: Syarat Bagi Puan, Prananda, Jokowi, Dan BG Untuk Jadi Penerus Megawati

Ngabalin juga menjawab dengan lugas pernyataan Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani yang menyebut isu reshuffle terlalu didramatisir.

Menurutnya, reshuffle kabinet itu berdasarkan fakta dan kesaksiannya selaku pejabat di lingkaran Istana yang harus menyampaikan hal tersebut kepada publik.

“Ketika teman-teman staf, pegawai, dari bekas Kemenristek itu, kemudian dari teman-teman Kemendikbud juga, ada beberapa wartawan yang setiap hari bertanya kepada saya, dan saya kira wajib hukumnya dari KSP, kami harus menjawab,” ujarnya.

“Itu jujur, saya harus kasih tahu. Sekali lagi, itu bukan sebuah skenario, atau dramatisir, sama sekali tidak ada itu,” pungkasnya.

Sejatinya tak sulit untuk menerka siapa saja menteri yang bakal kena reshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Ciri-cirinya kan bisa terbaca dari periode pertama,” ungkap pendiri Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia KedaiKOPI, Hendri Satrio.

Pria yang akrab disapa Hensat ini lantas membeberkan ciri kedua yang mendasari kocok ulang kabinet. Yakni memicu kontroversial publik serta membikin gaduh.

“Dan yang kedua ciri yang paling jelas itu suka ditegur oleh pak Jokowi secara langsung,” ulasnya.

Hensat lalu mencontohkan parameter dan ciri yang biasanya menjadi pertanda bahwa Presiden Joko Widodo akan mereshuffle menteri.

Di antaranya adalah kontroversi impor beras, ketersediaan pupuk dan masalah ketenagakerjaan.

“Lalu ada yang gak ditegur langsung tapi kontroversi karena bilang dipersepsikan money politik dalam pemilihan Ketum Kadin,” ujarnya.

“Itu beberapa kontroversial yang menurut saya pasti dipertimbangkan oleh Jokowi,” jelasnya.

Wacana reshuffle kabinet jilid II menyeret nama sejumlah menteri yang dinilai bakal kena tendang dari Kabinet Indonesia Maju.

Salah satu nama menteri yang disebut-sebut kena reshuffle adalah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

Salah satu alasan yang mengemuka adalah, lantaran mantan Rektor UGM itu dinilai menjadi salah satu menteri dengan kinerja kurang memuaskan.

Akan tetapi, pengamat politik Ujang Komarudin memiliki pandangan lain.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Riview ini justru meyakini posisi Pratikno aman.

“Pratikno tidak akan mungkin direshuffle,” kata Ujang dalam diskusi “Dua Sisi” di TV One, Kamis (15/4/2021) malam.

Ujang menyebut, ada sejumlah alasan yang mendasari keyakinan dirinya bahwa Pratikno tidak akan dimasukkan dalam gerbong reshuffle.

Di antaranya adalah, karena Pratikno adalah tangan kanan Presiden Jokowi.

Semua urusan baik kenegaraan maupun hal lainnya, lebih dulu masuk ke meja Pratikno.

“Dia (Pratikno) itu adalah tangan kanan pak Jokowi. Semua hal dan urusan masuk ke pak Pratikno,” ungkap Ujang.

Baca Juga:  Menteri Inisial M Bakal Diganti, Pengamat Sebut Nama Moeldoko

Sumber: fajar.co.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan