IDTODAY.CO – Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Hukum, Prof Henry Subiakto menanggapi desakan pembubaran Densus 88.

Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini membagikan tangapan layar berita berjudul “MUI: Sudah Waktunya Densus 88 Dibubarkan”.

“Ini kecenderungan umum. Maling tidak suka dengan penjagaan keamanan. Penjahat tidak suka dengan polisi. Kuruptor tidak suka dengan KPK. Musuh negara tidak suka dengan tentara. Teroris tidak suka pada Densus 88,” kata Henry Subiakto dalam postingannya di akun Titter @henrysubiakto, Rabu (17/11).

Henry mengungkit masa pemerintahan Presiden Soeharto pada masa Orde Baru yang harus mengelilingi banyak ormas.

“Dulu pak Harto bilang kalau mau ketemu dengan pemimpin umat Islam itu dia harus keliling ke banyak ormas,” kata Henry.

Henry lantas membeberkan sejarah dan tujuan pembentukan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“1975 MUI dibentuk, dengan maksud menampung wakil-wakil Ormas-ormas Islam. Jadi cukup ketemu MUI sudah dianggap bisa mewakili seluruh umat Islam,” jelas Henry.

“Kenyataannya tidak semua ormas merasa terwakili MUI,” tandas Henry.

Tangkapan layar berita yang dibagikan Henry merupakan berita lama, tepatnya pada 3 Maret 2015.

Saat itu, MUI menyesalkan aksi Densus 88 yang mendobrak pintu Pesantren Tahfizhul Qur’an al Mukmin, Malang membuat histeris para santri yang sedang menghafal Alquran.

MUI menganggap tindakan Densus 88 sudah di luar batas prikemanusiaan. Apalagi sampai menodongkan senjata kepada anak-anak usia muda.

Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang saat itu dijabat oleh KH Tengku Zulkarnain (alm) mengatakan alasan penyerbuan karena pesantren tersebut milik salah satu tersangka ISIS, tidak bisa dijadikan pembenaran untuk bertindak arogan.

Menurut Zulkarnain, ada cara-cara yang lebih elegan dan sesuai prosedur penyidikan ketimbang melakukan aksi sensasional.

“Oknum-oknum di tubuh Densus 88 sudah lama disinyalir sangat anti pada Islam dan umat Islam. Sudah waktunya Densus 88 dibubarkan,” kata Zulkarnain kala itu.

Sumber: pojoksatu.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan