PAN Tengarai Ada Sentimen Politik Dalam Perseteruan Risma dan Khofifah
IDTODAY.CO – Ketua Dewan Pakar partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo menyoroti kisruh mobil tes PCR yang dialihkan oleh Pemprov Jawa timur melalui Gugus Tugas Covid-19 dari semula diperuntukkan untuk Surabaya.
Menurutnya, peristiwa tersebut menunjukkan spekulasi adanya sentimen politik antara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Peristiwa tersebut ditengarai sebagai kelanjutan cerita perbedaan politik saat Pilgub Jatim. Risma merupakan pendukung Syaifullah Yusuf dan Puti Soekarno yang bersaing dengan Khofifah – Emil Dardak pada Pilgub 2018.
“Jadi saya yang arek Suroboyo asli ini berharap keduanya bisa akur. Diakui atau tidak, ada efek pilgub dalam hubungan keduanya,” kata Drajad sebagaimana dikutip dari merdeka.com, Selasa (2/6).
Demikian halnya, Drajad memprediksi keduanya kemungkinan besar akan berseberangan lagi dalam Pilwalkot Surabaya nanti. Iapun bisa memaklumi Perbedaan politik itu.
“Jadi wajar dan manusiawi jika ada sedikit tensi politik antara keduanya. Biasa itu dalam politik,” urainya.
Dradjad berharap, persaingan keduanya harus menjadi energi positif dan bukan menjadi gesekan. Menurutnya, kedua pemimpin sensasional tersebut harus bisa mengesampingkan perbedaan politik untuk saling bahu-membahu dalam mengatasi penyebaran Corona di Surabaya yang sedang jadi zona episenter kasus Covid-19.
“Soal mobil tes PCR, itu kan gampang solusinya. Tidak usah jadi ribut di luar. Utus saja sekda atau ketua tim masing-masing untuk rapat mengaturnya. Beres,” katanya.
Ia mengakui, gesekan antara keduanya memang sulit terhindar dalam kondisi pelik seperti sekarang. Namun demikian, Keduanya tetap harus menampilkan diri sebagai sosok pemimpin panutan.
“Mbak Khofifah teman baik saya, kami bareng-bareng di DPR. Beberapa kali rapat bersama juga saat beliau menjadi Menteri Sosial. Mbak Khofifah orang baik, berprestasi dan cool pembawaannya. PAN juga mendukung beliau di pilgub,” terangnya.[Brz]
