Demo PT Antam di Konawe Utara Berakhir Bentrok, Masyarakat dan Polisi Terluka

Demo PT Antam di Konawe Utara Berakhir Bentrok (Tirta Media)

Aksi unjuk rasa di PT. Aneka Tambang (Antam) Unit Bisnis Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Mandiodo, Konawe Utara (Konut) berujung bentrok.

Massa aksi dari Aliansi Gerakan Rakyat Konut Menggugat bentrok dengan aparat kepolisian yang mengamankan lokasi kawasan kantor dan mess PT Antam pada Senin, (5/6/2023).

Bentrokan terjadi saat massa aksi memaksa masuk ke kawasan perusahan namun dihalau oleh aparat pengamanan dengan menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa.

Massa aksi menuntut agar PT Antam kembali melakukan aktivitas di blok Mandiodo Kecamatan Molawe Konawe Utara yang berhenti sejak Januari 2023 lalu.

Baca Juga:  Rugikan Negara Sebesar Rp 5,7 triliun, Eks Relawan Jokowi Ditetapkan Sebagai Tersangka Tambang Nikel Ilegal di Konawe Utara

Akibat berhentinya aktivitas tersebut puluhan karyawan PT Antam dan ratusan pekerja dari perusahaan lokal di PHK.

“Kami menuntut agar PT Antam kembali beraktivitas dan melibatkan masyarakat dan perusahaan lokal di blok Mandiodo,” ujar Ikbal Koordinator Aksi.

Sementara itu jenderal lapangan aksi masyarakat Konawe Utara Menggugat Jefri menuturkan PT Antam telah berhenti beraktivitas di Blok Mandiodo namun masih beraktivitas di Blok Tapunopaka. Akibatnya masyarakat lingkar tambang dan pengusaha lokal di blok mandiodo terdampak.

“Aksi ini menuntut agar blok mandiodo tidak dijadikan lahan tidur oleh PT Antam, setau kami PT Antam masih melakukan pengapalan ore nikel blok Tapunopaka masih beraktivitas, sehingga kami menuntut PT Antam segera membuka blok mandiodo untuk pengusaha dan pekerja lokal,” ujar Jefri.

Sementara itu Mayor Tantan Kepala asisten keamanan PT Antam Konawe Utara menjelaskan tuntutan massa telah disampaikan ke pihak perusahaan namun tidak satupun manajemen pt antam yang bisa menemui massa.

Tidak ada pihak PT Antam yang menemui massa kapolres Konawe Utara AKBP Priyo Utomo memberikan kesempatan kepada massa aksi untuk menduduki kawasan perkantoran hal itu dilakukan juga untuk menghindari jatuhnya korban dari pihak masyarakat dan aparat keamanan.

Baca Juga:  PT. Antam Terseret Korupsi Emas Rp 47,1 Triliun, DPR Sebut Kasus Korupsi Emas di Antam Terjadi Bukan Kali ini

“Sudah ada koordinasi, namun hari ini belum karena perwakilan dari PT Antam kan hanya dari pihak Askap tadi sudah disampaikan itu hasilnya sementara, sekarang kita menunggu,”

Karena Tidak adanya pihak manajemen pt antam yang menemui massa mereka menduduki kawasan perkantoran PT Antam hingga tuntutan mereka terpenuhi.

Sumber: tirtamedia.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan