Luhut Panjaitan Sebut UMKM Tulang Punggung, Himbara Salurkan Rp4,2 T

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.

IDTODAY.CO – Himbara dan e-commerce meluncurkan fasilitas digital lending yang tersedia di e-commerce untuk pelaku digital bernama DigiKU UMKM pada Jumat (17/7/2020). Fasilitas tersebut merupakan hasil kerjasama antara Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI dengan Kementerian Koordinator Perekonomian RI.

 Tak tanggung-tanggung, total anggaran begitu besar senilai Rp 4,2 triliun akan disalurkan kepada satu juta pelaku UMKM dalam ekosistem digital.

Pernyataan tersebut disampaikan Menko Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers.

“Nilainya bisa tambah sejalan dengan penyerapan UMKM. Basis data UMKM akan berbasis pada nasabah yang dimiliki Himbara dan kredit UMKM bisa disalurkan hanya dalam waktu 15 menit. Program DigiKU bukti nyata keberpihakan Himbara kepada UMKM,” kata Luhut sebagaimana dikutip dari CNBCIndonesia.com (17/7/2020).

Baca Juga:  China Berulangkali Surati Luhut dan Retno Ajak Kerja Sama Berantas Virus Corona

Kemudian, Luhut Panjaitan menjelaskan beberapa hambatan terkait UMKM, yakni terkait penyerapan permodalan yang masih rendah.

“Padahal UMKM adalah tulang punggung. Saya ulangi tulang punggung dan perekat ekonomi nasional. Kekokohan Indonesia bertumpu kepada UMKM. Pada 2019, sektor tersebut telah berkontribusi terhadap lebih 60% PDB, dan 14% dari total ekspor Indonesia,” ucap Luhut.

“Oleh karena itu kita hanya mempunyai satu pilihan yang terus menopang dan membantu pertumbuhan UMKM dari Sabang sampai Merauke,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Luhut Panjaitan mengatakan dibutuhkan inovasi besar untuk membentuk rangka dalam pengembangan dan mempertahankan bisnis di tengah pandemi covid 19. Tujuannya, memastikan bahwa penyerapan modal dari pemerintah dapat dengan maksimal.

Demikian pula, proses pengajuan pinjaman harus disederhanakan untuk mengatasi kendala penyaluran modal yang selama ini menjadi penghambat.

“Banyak pelaku UMKM tidak mendapat pinjaman modal akibat terganjal proses administrasi yang diterapkan oleh perbankan. Oleh sebab itu, maka kami mengimbau perbankan untuk melonggarkan, khususnya dalam konteks Covid-19 ini, proses-proses administrasi dalam membantu UMKM,” ucap Luhut.

Baca Juga:  Luhut Singgung Komentar IMF: Indonesia Masih Pelit Soal Rasio Utang

“Dalam menyelesaikan permasalahan ini dibutuhkan inovasi. Inovasi tersebut harus mempunyai unsur efisiensi, perluasan manfaat, dan peningkatan kualitas. Seperti pesan presiden (Presiden Joko Widodo) kita jangan membuag aturan-aturan yang mengikat diri kita sendiri,” tutupnya.[cnbcindonesia/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan