IDTODAY.CO – Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan menyoroti peningkatan tajam kasus suspect Corona yang Cha panjangnya melebihi kasus suspek di Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Peningkatan kasus suspek yang mencapai angka 1.000 per hari jauh mengungguli Tiongkok yang hanya 20 kasus baru per hari.

Terkait hal tersebut, Syarief Hasan meragukan kemampuan pemerintah dalam menangani virus Corona. Hal tersebut terindikasi dari tidak terkendalinya kasus baru virus ganas tersebut.

“Pemerintah seharusnya mampu menekan laju penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia dengan berbagai sumber daya. Apalagi DPR RI pun telah menyetujui Perppu Nomor 1 Tahun 2020 dan APBN-P 2020 yang di dalamnya memuat perubahan anggaran sangat besar untuk penanganan pandemi,” ujarnya sebagaimana dikutip dari JPNN.com (20/7/2020).

Politikus Partai Demokrat (PD) itu juga membeberkan data Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) yang menunjukkan positivity rate Indonesia masih sangat tinggi. Angkanya mencapai 12,2 persen. Padahal, WHO mengatakan, positivity rate yang aman harus di bawah 5 persen.

Atas dasar itulah, Syarief mendorong pemerintah untuk fokus memaksimalkan penyerapan anggaran covit 19 dalam rangka optimalisasi penanggulangan virus ganas tersebut.

Baca Juga:  Yusril: Lebih Baik Mati dengan Pedang daripada Mati Dibuang ke Comberan!

“Lebih baik lebih fokus dulu dalam menghambat laju penyebaran Covid-19. Sebab, kondisi ini akan berpengaruh juga terhadap ekonomi dan sektor lainnya. Faktanya kini Covid 19 makin tinggi memecahkan rekor tertinggi sementara ekonomi juga terpuruk,” urainya.

Mantan menteri koperasi dan UKM itu juga menyampaikan bahwa banyaknya warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan menjadi penyebab utama terus melambungnya kasus baru Corona. Alhasil, dia mengingatkan pemerintah menunjukkan ketegasan dalam implementasi protokol kesehatan.

“Hal ini tentu penyebabnya adalah karena kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Sehingga Pemerintah harus mengembalikan kepercayaan tersebut dengan tegas dalam implementasi new normal,” pungkas Anggota Majelis Tinggi PD itu.[brz/qds]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan