IDTODAY.CO – Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo menyampaikan, sebanyak 17 kabupaten dan kota di Jawa Barat yang boleh buka sekolah kelas tatap muka. Diantara 17 kabupaten dan kota tersebut adalah kota Cimahi.

Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna memastikan tidak akan menerapkan kegiatan sekolah tatap muka dalam waktu dekat ini. Sebab menurutnya, kasus COVID-19 di Kota Cimahi masih tinggi.

Baca Juga:  IDI Minta KBM Tatap Muka di Kota Serang Ditunda

Ajay mengaku pihaknya telah membahas mengenai rekomendasi dari BNPB tersebut. Namun, menurutnya kondisi Covid-19 di Cimahi masih tinggi.

“Tadi sudah membahas soal sekolah tatap muka, tapi sepertinya tidak akan dulu (membuka sekolah tatap muka) apalagi kondisi COVID-19 ini tinggi lagi,” ungkap Ajay, Senin (10/8). Sebagaimana dikutip dari detik.com (10/08/2020).

Seperti diketahui, total kasus positif Corona di Cimahi sebanyak 153 kasus. Rinciannya 36 orang positif aktif, 113 dinyatakan sembuh, dan 4 orang meninggal dunia. Hal ini berdasarkan data di Pusat Informasi COVID-19 Cimahi.

Baca Juga:  BNPB Perpanjang Status Keadaan Darurat Virus Corona Hingga 91 Hari

“Sampai hari ini masih ada penambahan sampai lima kasus positif COVID jadi totalnya ada 36 kasus. Lonjakannya cukup drastis,” tuturnya.

Ia juga menyebutkan, kondisi ini bisa menyebabkan Kota Cimahi turun lagi dan masuk ke zona merah atau kategori tinggi penyebaran COVID-19. Saat ini Kota Cimahi ada di zona oranye atau kategori sedang penyebaran COVID-19.

“Bisa jadi ke zona merah lagi kalau seperti ini terus. Jadi saya tegaskan Cimahi tidak akan dulu membuka sekolah tatap muka, berisiko,” tandasnya.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan