PKS Kritik Pemerintah Soal Penanganan Covid-19: RI Butuh Pemimpin yang Turun Tangan Menyelesaikan Persoalan di Lapangan

Anggota fraksi PKS Sohibul Iman, saat memberikan keterangan kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/2). Fraksi PKS secara resmi menetapkan Mohamad Sohibul Iman sebagai wakil ketua DPR menggantikan M Anis Matta yang telah menjabat sebagai Presiden PKS. (Foto: TEMPO/Imam Sukamto)

IDTODAY.CO – PKS kritik pemerintah terkait dengan penanganan virus Corona di Indonesia. PKS meminta agar pemerintah turun tangan menyelesaikan persoalan di lapangan bukan malah sibuk cuci tangan dari kesalahan.

“Kepemimpinan yang mampu memberikan solusi bukan sekedar janji-janji. Republik ini membutuhkan pemimpin yang turun tangan menyelesaikan persoalan di lapangan, bukan justru sibuk cuci tangan dari kesalahan-kesalahan,” kata Presiden PKS Sohibul Iman dalam keterangannya, Senin (17/8). Sebagaimana dikutip dari detik.com (17/08/2020).

Sohibul menyampaikan hal itu saat berpidato pada upacara peringatan HUT ke-75 RI di DPP PKS. Sohibul memaparkan kebijakan saat krisis harus memenuhi tiga hal, yaitu tepat manfaat, tepat sasaran, dan tepat waktu.

“Sayangnya, program-program pemerintah justru banyak yang tidak memenuhi ketiganya. Program pemerintah justru banyak yang tidak tepat manfaat, tidak tepat sasaran, dan tidak tepat waktu, dan bahkan patut diduga buruk dari aspek tata kelolanya (bad governance),” ungkapnya.

Ia menilai pemerintah akan melakukan kesalahan apabila lebih mementingkan ekonomi di masa pandemi. Menurutnya, penanganan pandemi harus fokus pada penanganan kesehatan.

“Kita tegaskan bahwa dalam penanganan COVID-19 ini, kita harus berfokus pada penanganan kesehatan. Jangan korbankan penanganan pandemi untuk kepentingan ekonomi. Pemerintah tidak bisa menyelesaikan persoalan kesehatan dan persoalan ekonomi secara bersamaan,” ujar Sohibul.

Baca Juga:  Pemkot Medan Rilis Data Sebaran Covid-19, Seluruh Kecamatan Masuk Zona Merah

“Ini akan menjadi double mistake. Gagal mengendalikan pandemi, gagal memulihkan ekonomi. Ternyata kebijakan pemerintah hari ini membuahkan hasil yang menyedihkan. Kesehatan masih tetap terbengkalai, kurva pandemi kita tetap naik. Sisi lain, kondisi ekonomi kita makin terpuruk,” imbuhnya.

Menurut Shohibul, pemerintah gagal paham dalam strategi penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi. Ia pun meminta pemerintah bergerak cepat mengatasi pandemi sehingga pemulihan ekonomi bisa sejalan.

“Artinya, jika pemerintah semakin cepat dan tepat mengatasi pandemi, maka ekonomi akan semakin cepat pulih. Dan sebaliknya, jika pemerintah semakin lambat dan tidak akurat dalam menangani pandemi, maka ekonomi juga akan semakin lambat pulihnya. Jangan pernah beranggapan bahwa korban warga yang meninggal dan yang terinfeksi sebagai biaya dari krisis. Apalagi jika itu dianggap sebagai biaya dari pemulihan ekonomi,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pemprov DKI Klaim Terjadi Penurunan Kasus Positif Corona Usai Penerapan PSBB Ketat, PKS: Langkah Tepat di Waktu Kritis

Selain itu, sohibul juga menyinggung soal menyinggung diterbitkannya Perppu Nomor 1 Tahun 2020.  Menurutnya, hal itu menjadi sikap otoriter pemerintah di masa pandemi ini.

“Atas nama penanganan pandemi COVID-19, Presiden mengeluarkan Perppu No 1 Tahun 2020 yang kemudian disahkan oleh DPR RI menjadi UU. UU tersebut memperkuat kekuasaan dan otoritas eksekutif dalam kebijakan fiskal, moneter, budgeting dan legislasi,” tuturnya.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan