Gatot Tepis Anggapan KAMI Menjadi Kendaraan Politik: Jika Berubah Jadi Parpol Saya Tak Mau Terlibat

Gatot Nurmantyo (tengah) menghadiri deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). (Luqman/detikcom)

IDTODAY.CO – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menghadiri acara deklarasi KAMI mewakili 21 daerah Jawa Tengah-DI Yogyakarta di Gedung Umat Islam Surakarta, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (20/8).

Dalam kesempatan itu, Gatot menegaskan bahwa Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) murni gerakan moral dan tidak akan berubah menjadi parpol. Hal tersebut sekaligus menepis anggapan bahwa KAMI akan menjadi kendaraan politik Gatot Nurmantyo pada Pilpres 2024.

Baca Juga:  Refly: Wajar Digodok Gatot, Rezim saat Ini Tak Pernah Kutuk G30S PKI!

“Saya tak mau terlibat jika KAMI menjadi partai politik. Pastinya saya tidak akan ada di sana (parpol),” ujar Gatot. Seperti dikutip dari kumparan (20/08/2020).

Gatot juga mengaku dirinya merupakan salah satu inisiator KAMI yang resmi dideklarasikan Selasa (18/8) di Jakarta bersama tokoh seperti Bachtiar Chamsyah, MS Kaban, Rochmat Wahab dan Din Syamsudin. Melalui deklarasi ini, KAMI bertekad menyelamatkan Indonesia yang saat ini dinilai mengalami keterpurukan.

Baca Juga:  Nggak Main-main soal TNI Disusupi PKI, Gatot: Ini Analisa Saya, Saya Ingatkan

“Saya mendirikan KAMI setelah muncul pembahasan RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila). Ini semua karena saya teringat janji saat menjadi tentara, untuk setia terhadap NKRI,” papar dia.

Selain itu, ia mengaku dirinya tidak menginginkan Pancasila diganti menjadi Trisila dan Ekasila. Atas dasar itu, Gatot bergerak hati mendirikan KAMI. Menurut Gatot, KAMI merupakan gerakan moral. Gerakan tersebut bertujuan meluruskan arah bangsa Indonesia.

Baca Juga:  Elite PKB Kritik KAMI: Deklarator KAMI Orang yang Kecewa Pilpres, Bagian Dendam Lama

Sementara itu, Mudrick Sangidu uang merupakan inisiator deklarasi KAMI Jateng-DIY mengatakan, pihaknya mengancam tidak segan untuk menjatuhkan pemerintah jika gerakan moral KAMI untuk meluruskan arah bangsa tidak digubris pemerintah. 

“Jika diperingatkan sekali dua kali tidak menggubris, maka akan kita jatuhkan (pemerintah),” kata Mudrick, yang juga menjabat Ketua Ormas Mega Bintang Solo.[kumparan/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan