IDTODAY.CO – Tidak bersedianya Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menghadiri penganugrahan tanda jasa Bintang Mahaputera yang akan disematkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/10) mendapat tanggapan beragam dari berbagai kalangan.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opionion (IPO), Dedi Kurnia Syah meminta Gatot Nurmantyo untuk memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
Menurutnya, ketidak hadiran dia bisa dianggap normal apabila alasan Gatot tidak hadir karena faktor kondisi pandemi Covid-19).
“Hanya saja, jika penolakannya terkait gelar, maka ini preseden buruk karena Gatot tidak menghormati negara, di mana gelar kehormatan tersebut bukan karena faktor personal, tetapi faktor kontribusi dan posisi beliau mengabdi di militer,” kata Dedi saat dihubungi, sebagaimana dikutip dari Beritasatu.com (13/11/2020).
Akan tetapi, pilihan tersebut akan dinilai negatif apabila didasarkan pada akhirnya si politik. Menurutnya, Gatot Nurmantyo bisa di cap angkuh terhadap negara. Apalagi, publik tahu betul seperti apa peran Gatot setelah pensiun dari militer.
“Dia seharusnya tidak memandang sisi personal Presiden, tetapi memandang negara yang selama ini ia bela hidup mati,” urainya.[beritasatu/brz/nu]