IDTODAY.CO – Kabar reshuffle kabinet santer terdengar lagi. Setelah Partai Amanat Nasional (PAN) resmi bergabung partai politik (parpol) pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, dengan masuknya PAN ke koalisi pemerintahan, reshuffle kabinet merupakan sebuah keniscayaan. Menurutnya, dengan masuknya PAN tersebut mengharuskan Jokowi melakukan reshuffle kabinet.

Baca Juga:  Ganjar Harus Jadi Kader yang Nurut Megawati dan Tidak Pindah “Kiblat”

“Bukan kelihatannya lagi, dengan masuknya PAN tersebut maka reshuffle itu sebuah keniscayaan, tinggal menunggu waktu. Soal waktunya tentu Jokowi kelihatannya akan mencari waktu yang baik. Waktu yang cocok sesuai kebiasaan dan keyakinannya sebagai orang Jawa,” kata Ujang saat dihubungi, Sabtu (2/10/2021).

Menurut Ujang, reshuffle kabinet kali ini tidak dilakukan secara besar-besaran. Menurutnya, Jokowi tidak ingin mengambil risiko. Ia berujar, hanya ada satu hingga dua kursi menteri yang bakal kena reshuffle kabinet kali ini.

Baca Juga:  Bakal Deklarasikan Ganjar Capres 2024, GUNTUR: Beliau Bukan Golongan Oligarki

“Maka saya melihat reshuffle kali ini pun juga Jokowi tidak mau mengambil risiko. Jadi kelihatannya tidak akan besar-besaran. Mungkin hanya satu dua saja, tidak akan besar begitu. Karena tidak mungkin juga Jokowi itu mengganti menteri-menteri dari partai itu walaupun kinerjanya jelek,” ujar Ujang.

Sumber: sindonews.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan