IDTODAY.CO – Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Nasir Djamil menyoroti silang pendapat antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan mantan Sekretaris BUMN, Said Didu.

Nasir menilai pejabat negara tidak boleh tersinggung dengan adanya kritik dari masyarakat begitu juga dengan menteri Luhut yang sampai menempuh jalur hukum untuk menghubungkan para pengkritiknya.

“Saya mengingatkan pejabat publik dan penyelenggaran negara seperti menteri, harus siap dikritik dan jangan bersumbu pendek serta dengan cepat melaporkan pengkritik  ke aparat penegak hukum,” kata Nasir sebagaimana dikutip dari Rmol.id (6/4/2020).

Nasir Djamil sangat menyayangkan an apabila pejabat selevel menteri harus tersinggung karena mendapatkan kritik atas kinerjanya menanggulangi wabah Corona di Indonesia. Menurutnya, dengan adanya kritik mestinya Luhut mau melakukan introspeksi diri.

“Terus terang saya prihatin kalau ada menteri selevel Pak Luhut melaporkan Said Didu karena mengkritisi kinerja dan sepak terjangnya. Justru Pak Luhut harus introspeksi ke dalam sebelum melaporkan Said Didu,” lanjutnya.

Baca Juga:  Rizal Ramli Tak Berani Ladeni Luhut, Irma NasDem Tertawa

Sebagai pejabat publik mestinya para menteri sudah menyadari bahwa kinerja mereka akan mendapat sorotan publik dan dengan sendirinya kritik akan selalu menghampiri mereka.

“Di era reformasi saat ini penyelenggara negara seperti bekerja dalam kaca akuarium yang tembus pandang. Jadi ya pahami saja kalau warga bisa melihat apapun yang kita sembunyikan,” tegasnya.

Sebagai menteri senior, Luhut juga sebaiknya lebih tenang dan bisa menjelaskan secara gamblang kepada pengeritiknya terkait serangan atau tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Menurut Nasir, mestinya Luhut sebagai menteri yang sudah berpengalaman bisa menjawab kritik dengan penjelasan yang konkrit untuk menangkal tuduhan negatif atas kinerjanya

“Daripada melapor ke polisi, mending Pak Luhut itu undang Said Didu ke kantornya  dan berikan argumentasi yang masuk akal. Ingat Pak Luhut, kekuasaan dan hidup ini ada batasnya,” tandasnya.[brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan