IDTODAY.CO – Untuk mengantisipasi virus Corona, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolitoli, Sulawesi Tengah (Sulteng), menutup total seluruh akses transportasi masuk dan keluar di daerah perbatasan Sulteng-Gorontalo. Penutupan itu akan dilakukan mulai Senin nanti (30/3/2020) pukul 00.00 Wita selama 14 hari ke depan.

“Jangan nanti terjangkit baru ambil tindakan, itu keliru. Kita harus berani ambil tindakan sebelum warga terjangkit,” kata Mohammad Saleh Bantilan, dikutip dari Antara (28/3/2020).

Di Sulteng dari 28 kasus pasien dalam pengawasan (PDP) corona satu diantaranya ada di Tolitoli.

Bupati menjelaskan, penutupan akses transportasi tersebut dilakukan baik di darat, laut, dan udara. Di darat, Tolitoli berbatasan dengan Kabupaten Donggala bagian selatan, di bagian timur berbatasan dengan Parigi Moutong, dan bagian utara berbatasan dengan Gorontalo. Daerah itu juga memiliki akses pelabuhan laut di Dermaga Pelabuhan Dede untuk kapal penumpang dan barang.

Bupati juga mengatakan bahwa yang bisa masuk hanyalah barang, sementara untuk orang samasekali tidak diperkenankan. “Barang dari kapal boleh diturunkan, tetapi penumpang tidak boleh turun,” katanya.

Baca Juga:  Jokowi: Covid-19 Lebih Merusak dari Krisis Ekonomi 1998

Adapun untuk Bandara Lalos, jadwal penerbangan hanya boleh dua kali dalam sepekan. Seluruh penumpang dipastikan sudah steril dari gejala umum Covid-19.

Dia sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menjaga seluruh pintu masuk dan keluar Tolitoli. Dalam beberapa hari ini, daerahnya masih memberlakukan jam buka tutup dari pukul 06.00 sampai 22.00 Wita di seluruh perbatasan.

“Tetapi mulai Senin besok pukul 00.00 kita tutup total,” katanya.

Selain itu dia juga meminta maaf kepada masyarakat atas rencana tersebut. Hal ini ia lakukan demi untuk melakukan pencegahan terhadap mewabahnya virus Corona.

Adapun terkait dengan aktivitas dalam daerah, dia mengatakan,  masih berjalan seperti biasa. Namun, pemerintah telah mengimbau kepada masyarakat agar tidak berkerumun dan keluar rumah serta menjaga jarak.

“Kalau hari-hari biasa masih berlangsung normal, tetapi kami sudah imbau dibatasi. Warung tetap buka, tetapi kami juga minta pesanan dibungkus, tidak makan di tempat,” katanya.[aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan