Perencanaan pembangunan IKN yang diserahkan ke China menunjukkan ibu kota negara yang berlokasi di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur buatan negeri Tirai Bambu dan ancaman bagi kedaulatan bangsa.

“Terus apa dasar penyerahan perencanaan dan pembangunan IKN pada China. Apakah ini tidak berbahaya buat bangsa ini. Ibu Kota buatan China,” kata Ketua Pusat Studi Kajian Rumah Pancasila Prihandoyo Kuswanto kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (4/8/2023).

Kata Prihandoyo, ibu kota itu tidak boleh semaunya kemauan Jokowi sebab milik seluruh bangsa Indonesia. Ibu kota negara menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. “Di mana bangganya kalau ibu kota itu dibangun oleh Imperalis China dan menggadaikan kedaulatan negara,” jelasnya.

Jakarta adalah kebanggaan bangsa ini. Jakarta adalah pusat energi bangsa Indonesia mengukir prestasi. Jakarta akan dikubur sejarahnya oleh ide gila IKN yang diserahkan pada China .

“Memang untuk menghancurkan sebuah bangsa habisi sejarahnya dan habisi nilai nilai kebangsaan nya habisi jati dirinya. Dan semua ini sudah dititik nadir,” paparnya.

Dengan kesepahaman Presiden China Xi Jinping dan Presiden Jokowi. Kalau tahun 2024 tidak terjadi Perubahan maka bangsa Indonesia sudah berada di titik nadir.

Baca Juga:  Jokowi Tak Bisa Paksakan Bangun Gedung di IKN, Ekonomi Rakyat Bisa Boncos

“Kita bisa membaca dengan gamblang kesepahaman yang tidak setara dan jelas merugikan Indonesia maka midel seperti ini akan merugikan Bangsa dan Negara Indonesia soal Kereta Api Cepat yang awak nya B to B kok akhir nya negara tombok lewat APBN,” ungkapnya.

Soal Nikel perjanjian yang merugikan Indonesia 95%Nikel dikuasai China di Bejing harga nikek 85 dolar penerintah memberi harga 35 Dolar bebas pajak selama 35 Tahun keputysan ini jelas melanggar UU perpajakan dan hal ini bisa diseret ke pengadilan jika sudah tidak berkuasa merugikan Negara.Belum lagi masih nyolong nikel 5 juta ton di sekundupkan ke China.

“Jika China itu punya etiket baik terhadal negeri ini akan mengusut dan membayar kerugian negara,” pungkasnya.

Sumber: suaranasional

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan