IDTODAY.CO – Anggota Komisi IX DPR RI, Muhammad Nabil Haroen memprediksi Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) bakal tersendat karena pemerintah nampaknya tidak mengurus perekonomian domestik dengan baik.

Hal tersebut disampaikan Gus Nabil – panggilan akrabnya – sebagai respon terhadap pernyataan Menteri Keuangan, Sri Mulyani bahwa tahun 2020 pendapatan negara bakal anjlok hingga 10 persen.

“Kemenkeu memprediksi ada penurunan hingga 10 persen. Implikasinya akan ada pemotongan anggaran untuk TKDD sebesar Rp 94 triliun,” ujar Gus Nabil sebagaimana dikutip dari Rmol.id (18/4/2020).

Gus Nabil berpendapat bahwa penurunan pendapatan utamanya dari sektor pajak, wajib segera ditangani dan tidak boleh menghambat pada anggaran sosial kemasyarakatan.

Biar bagaimanapun kekurangan anggaran atau defisit tahun ini, yang diprediksi sebesar Rp 307,2 triliun atau 1,76 persen dari PDB harus dapat ditangani dengan baik oleh pemerintah.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama itu mendesak pemerintah untuk tetap mencairkan alokasi anggaran TKDD demi memastikan kehamilan ekonomi terhadap masyarakat bawah yang sedang terdampak virus Corona.

Baca Juga:  Polemik harta Kekayaan Kepala Bea Cukai Yogya, Sri Mulyani Mesti Tanggung Jawab

Sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan bahwa ada lonjakan belanja  dari target APBN 2020. Dari yang sebelumnya hanya RP 2.540,4 triliun, kini  menjadi Rp 2.613,8 triliun.

“Pemerintah harus memastikan dana ke daerah untuk optimasi dan penguatan ketahanan pangan. Terutama dukungan terhadap petani dan nelayan,” tandasnya.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan