IDTODAY.CO – Para pengusaha dihimbau untuk tetap bertahan dan tak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah bencana pandemi Covid-19. Himbauan itu datang dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Atas himbauan tersebut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani pun memberikan tanggapannya.
“Memang kita nggak bisa PHK juga, karena kalau PHK harus kasih pesangon, sekarang banyak pengusaha menerapkan karyawan dicutikan di luar tanggungan (dirumahkan), kebanyakan begitu mengikuti cashflow yang ada,” kata Hariyadi. Sebagaimana dikutip dari cnbc Indonesia ( 25/04/2020).
Hariyadi mengutarakan alasan yang relevan, sebab untuk melakukan PHK, perusahaan harus menyiapkan uang pesangon tak sedikit apalagi kepada pekerja yang masa kerjanya sudah lama.
Data di atas kertas, hingga 16 April 2020 jumlah pekerja sektor formal yang di-PHK dan dirumahkan mencapai 1.500.156 pekerja. Rinciannya yang terkena PHK sebanyak 229.789 orang dan yang dirumahkan sebanyak 1.270.367 orang atau 84%.
“Kalau ada perusahaan yang melakukan PHK, karena biasanya ada reorganisasi, tapi kebanyakan perusahaan nggak sanggup melakukan PHK, hanya sedikit yang mampu,” katanya.
Ia mengatakan biasanya perusahaan yang melakukan PHK saat ini sudah disiapkan sejak jauh-jauh hari. Dari informasi yang ia dapat, proses PHK memang tak membuat kegaduhan karena sudah disiapkan.
“Kalau yang masih sanggup PHK, persiapan sudah jauh, bukan semata-mata karena Covid. Ini karena ada Covid, sekalian saja,” katanya.
Presiden Jokowi pada ratas Rabu (22/4) lalu meminta pengusaha tetap bertahan dan tak melakukan PHK. Pemerintah menegaskan sudah punya stimulus bagi sektor rill.
“Sektor riil ini menyerap banyak tenaga kerja, dan kita harapkan mereka mampu bertahan dan tidak PHK,” tegasnya.
Oleh karena itu para jajarannya diminta oleh Jokowi untuk melakukan beberapa hal. Pemerintah tidak ingin, wabah Covid-19 justru membuat sektor riil makin terpukul dan berimbas pada sektor ketenagakerjaan.
“Tolong dipisah sektor yang paling parah, yang dampak sedang, dan bertahan justru bisa diambil peluang,”[Aks]