Singgung Pidato Megawati, Waketum MUI: Berpolitik Harus Berprasangka Baik

IDTODAY.CO – Persatuan dan kesatuan bangsa harus dijaga bersama di tengah situasi politik jelang Pemilu 2024 yang saat ini sudah mulai menghangat.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kiai Marsudi Syuhud berujar, Pemilu selalu menjadi momentum menantang karena selalu rawan konflik dan perpecahan antara kelompok masyarakat.

“Ritual Pemilu diharapkan menjadi hal yang biasa, sehingga masyarakat diimbau tenang dan menyikapi secara biasa saja. Jangan sampai mengancam NKRI,” kata Kiai Marsudi kepada wartawan, Sabtu (25/2).

Baca Juga:  Tokoh Besar Dibalik Koalisi KIB Terendus Ketum PDIP, Pengamat: Bu Mega Tahu Langkah Jokowi

Apalagi, tujuan pesta demokrasi lima tahunan seperti pemilu tidak lain hanya satu, yakni untuk menyatukan masyarakat dalam bingkai demokrasi.

“Jika masyarakat sudah disatukan, maka harus gotong royong dan mengecilkan suara kebisingan. Oleh sebab itu, Pemilu diharapkan berjalan aman dan nyaman,” sambungnya.

Ia lantas menyinggung dinamika politik terkini yang berpotensi memantik konflik baru. Salah satunya soal pidato Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri soal ibu-ibu pengajian. Ia menegaskan, pernyataan Mega tidak bisa ditelan mentah-mentah.

Baca Juga:  Obat Covid-19 Temuan Unair, BIN, dan TNI AD, Sekjen MUI Dukung Beri Izin Edar

“Tujuan orang ngomong ada pada lafal pihak yang mengungkapnya. Maka ada orang yang menanggapi statement itu pas dan tidak pas. Menurut saya, kalimat itu (megawati) adalah, kalau bisa majelis taklim tidak saja urusan akhirat saja, tapi juga urusan dunia,” imbuhnya.

Sumber: rmol

Tulis Komentar Anda di Sini

Scroll to Top