IDTODAY.CO – Perdana Menteri InggrisBoris Johnson akan mengambil langkah boikot produk China, terutama berkaitan dengan pasokan medis dan barang impor strategis lainnya.
Dikutip dari kumparan (22/05/2020), Langkah itu tak lepas dari cara pandang Inggris yang menilai China bertanggung jawab atas penyebaran pandemi virus corona. Hingga kini, sudah lebih dari 5 juta orang terinfeksi penyakit COVID-19 di seluruh dunia dengan sekitar 334 ribu meninggal dunia.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelumnya telah terlebih dahulu menyatakan pemboikotannya terhadap produk dari China. Langkah itu diambil Trump sebagai hukuman kepada China karena tak becus menangani wabah corona.
Johnson telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk membuat perencanaan dalam mengakhiri ketergantungan mereka terhadap impor dari Negeri Tirai Bambu.
Program yang diberi nama ‘Project Defend’ itu nantinya termasuk mengidentifikasi aspek perekonomian utama dari Britania Raya yang kini terancam dari gangguan pihak asing.
Program yang akan dipimpin Menteri Luar Negeri Dominic Raab itu memiliki dua kelompok, yang salah satu fungsinya adalah untuk tak lagi mengandalkan impor untuk kebutuhan sekunder hanya dari satu negara.
Johnson mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha untuk melindungi basis teknologi Britania Raya. Hal itu berkaitan dengan rencana perusahaan teknologi raksasa asal China, Huawei, untuk menginvestasikan dananya dalam pengadaan jaringan 5G di Inggris.
Pada awalnya Johnson dikabarkan menyetujui rencana itu. Akan tetapi, ia berubah pikiran setelah adanya penolakan dari anggota parlemen. Huawei diklaim sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah China yang disebut akan membahayakan sistem keamanan nasional Inggris.[Aks]