IDTODAY.CO – Hasil investigasi seorang jurnalis mengaku telah menemukan fakta yang cukup mengejutkan berupa pemaksaan terhadap 3 juta lebih Muslim Uighur China untuk mendonorkan organ tubuhnya. Pemaksaan tersebut terjadi karena situasi mendesak akibat wabah virus corona yang menyebabkan warga China sekarat.
Seperti dilansir dari laman Daily Star, organ tubuh para muslim minoritas diambil secara ilegal oleh China untuk didonorkan sebagai organ pengganti bagi para pasien virus corona COVID-19. pemerintah China diduga tengah sebuah program yang bernama ‘wilayah pendidikan ulang’ terhadap 3 juta jiwa lebih muslim Uighur, utamanya yang berasal dari provinsi Xinjiang. sebagaimana dilansir dari laman Viva.co.id pada Maret 11, 2020.
CJ Werlemen seorang jurnalis investigasi, mengaku bahwa program “donor paksa” organ tubuh muslim Uighur dilakukan sebagai upaya mengatasi kebutuhan organ para korban terjangkit wabah virus corona yang semakin hari semakin tidak terkendali.
Dalam laporannya di viva.co.id yang dikutp dari Byline Times, Werlemen menegaskan bahwa terdapat satu kasus pasien terjangkit virus corona yang mendapatkan “donor paksa” organ paru-paru ganda dalam hitungan hari. Werlemen melaporkan bahwa pasien tersebut bisa pulih kembali setelah mengalami sesak nafas akibat COVID-19.
“Fakta bahwa pasien hanya menunggu 5 hari untuk mendapatkan donor sebagai sokongan sempurna bagi paru-parunya, menimbulkan tanda tanya akan skala dan jumlah dari program ilegal yang memanen organ,” lapor Werlemen. .
Selain Werlemen, ada lagi seorang jurnalis bernama Bitter Winter yang ikut mengungkit isu pelanggaran HAM yang terjadi pada muslim Uighur China. Bitter mempertanyakan pemerintah China yang bisa memperoleh “donor paksa” organ manusia dengan begitu mudah.
“Dunia membutuhkan waktu lama untuk mencari donor organ paru bahkan bertahun-tahun, China hanya dalam sepekan, punya dua organ paru yang sempurna untuk didonorkan,” ungkap Bitter.
Nampaknya perlakuan tidak manusiawi pemerintah China terhadap muslim uighur bukan pertama kali terjadi. Bahkan, diberitakan ratusan sampai ribuan muslim Uighur disiksa secara kejam bahkan sampai meninggal dunia pada september 2019 kemarin.
Sumber: Viva.co.id
Editor: BRZ