Di saat Virus Corona atau COVID-19, Kota Suci Mekah dan beberapa wilayah lainnya di Kerajaan Arab Saudi diterjang bencana debu pekat.
Gelombang debu yang terjadi Sabtu 28 Maret 2020 ini telah menyebabkan pemandangan menjadi menakutkan, sejauh mata memandang yang terlihat langit berwarna merah.
Badan Cuaca Arab Saudi menyatakan, kondisi debu yang menyelimuti beberapa wilayah di negara itu sangat tebal. Hal itu menyebabkan jarak pandang menjadi sangat terbatas.
Gelombang debu itu tak cuma menerjang Mekah, tapi juga Ibukota Riyadh, Qassim, Hail dan berdasarkan citra satelit tergambarkan bahwa daerah terparah gelombang debu terjadi di Hafar Al-Batin.
Badan Cuaca memperingatkan masyarakat untuk berdiam diri di dalam rumah, sebab debu bisa menyebabkan gangguan pernapasan.
“Memperingatkan saudara-saudara, para pasien sistem pernapasan dan mata, tentang perlunya mematuhi tetap berdiam rumah-rumah dalam suasana yang demikian,” tulis Badan Cuaca Arab.
Kini semua hanya berharap hujan bisa turun agar gelombang debu bisa dihentikan. Gelombang debu ini terjadi karena adanya aktivitas angin kencang di arah barat negara itu.
Sementara itu, saat gelombang debu terjadi, jalanan di kota-kota besar di Arab memang sedang lengang. Hal itu terjadi karena sedang mengganasnnya virus corona.
Untuk diketahui berdasarkaan data CSSE Johns Hopkins University, hingga saat ini sudah sebanyak 1.104 warga Arab terinfeksi corona dan 3 orang meninggal dunia, sedangkan baru 5 orang yang berhasil disembuhkan.
Baca Juga: Corona Belum Usai, Kini China Diterjang Bencana Longsor
Sumber: viva.co.id