Ragukan Data Korban Corona di China, Donald Trump Kena Semprot Jubir Kemenlu China

Presiden China Xi Jinping menjamu Presiden AS Donald Trump di Kota Terlarang. (Foto: Reuters/Jonathan Ernst)

IDTODAY.CO – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying angkat bicara terkait laporan intelijen Amerika serikat terkait jumlah korban meninggal karena di China lebih kecil dibanding jumlah korban di AS.

Informasi intelijen tersebut sampai pada anggota Parlemen dan juga Presiden Donald Trump sehingga mereka meragukan jumlah riil korban meninggal di Negeri Tirai Bambu itu.

Hua mengkritik laporan intelijen AS itu dan menganggapnya sangat memalukan dan tak bermoral. Hua klaim China selalu transparan dan tepat waktu dalam memberikan data kepada dunia.

“China menyampaikan pembaruan (data) secara terbuka, transparan, dan tepat waktu kepada dunia, sebagaimana ditunjukkan dengan jelas oleh rekan-rekan dan saya telah menguraikan respons dari China berkali-kali,” kata Hua, sebagaimana dikutip dari Inews.id (3/4/2020).

Hua berpendapat politisi sama sekali tidak berhak untuk memberikan penilaian terkait kesehatan masyarakat internasional. Menurutnya, WHO, Pakar epidemiologi dan pengendalian penyakit yang berhak bersuara.

Bahkan, Hua klaim Seorang pejabat senior WHO telah menepis tuduhan tak berdasar itu dalam suatu konferensi pers di Jenewa

Baca Juga:  Dibombardir Dengan Tuduhan Ciptakan Corona Oleh Amerika, Akhirnya Institut Virologi Wuhan Ungkap Fakta

“China selalu terbuka, transparan, dan bertanggung jawab dalam semua upayanya,” ucap Hua.

AS ditengarai sengaja membuat kehebohan tersebut karena beberapa pejabat sedang di bawah tekanan akibat bawah Corona yang semakin tak terkendali. Hua menegaskan Cina siap memberikan bantuan kepada Amerika serikat untuk menangani pandemi tersebut.

“Karena semangat kemanusiaan, kami ingin memberikan bantuan dan dukungan sesuai kemampuan kami kepada AS dalam memerangi pandemi,” tegasnya.

Menurutnya, politisi AS lebih baik menyibukkan diri untuk menyelamatkan nyawa banyak orang ketimbang sibuk mengurusi negara lain.

Baca Juga:  Tak Anti Investasi China Tapi Jangan Obral Fasilitas

“Memfitnah, membumbui, dan menyalahkan tidak bisa mengembalikan waktu yang hilang dan lebih banyak kebohongan hanya akan membuang lebih banyak waktu serta menyebabkan lebih banyak nyawa yang hilang. Kami beri tahu para politisi bahwa pada saat ini mereka harus mengutamakan keselamatan jiwa dan kesehatan masyarakat ketimbang politik. Tidak bermoral dan tidak manusiawi jika terus memolitisasi masalah kesehatan masyarakat, yang seharusnya dikecam oleh semua orang di dunia, termasuk warga AS,” tandasnya.[brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan