IDTODAY.CO – Islam adalah agama rahmat yang tidak pernah memberatkan kepada pemeluknya. Maqasid as-Syari’ah dalam Islam selalu menekankan wajibnya menjaga kemaslahatan jiwa dari berbagai mara bahaya.
Salah satu kasus yang memang membutuhkan pendekatan Islam adalah penekanan virus corona. banyak negara didunia yang melakukan pendekatan lockdown untuk menangkal penekanan virus ganas tersebut. Kebijakan lockdown tersebut tentu “bertentangan” dengan kebiasannya Umat Islam dalam melakukan ibadah sholat berjemaah. Terpaksa “rutinitas” itu harus dihentikan sementara.
Islam memang mensyariatkan bolehnya sholat di rumah ketika terjadi mudhorot yang mengancam keselamatan jiwa, seperti hujan lebat dengan angin kencang dan wabah penyakit. Pada saat kondisi seperti itu, Lafazh adzan juga berubah. Kalimat sholluu fii rihaalikum mengganti kalimat hayya ‘alas sholah.
Ada kisah unik yang datangnya dari Kuwait, dimana negara tersebut merupakan salah satu negara yang menerapakan lockdown untuk menangkal penyebaran virus berbahaya corona.
Di Kuwait terdapat seorang Muadzzin kedapatan menangis saat melantunkan kalimat pengganti tersebut. Nampaknya dia tidak kuasa menahan tangis melihat fenomena yang terjadi. Sebagaimana dikutip dari Tarbiyah.net (14/3/2020).
Tapi dia tetap mampu melanjutkan kalimat adzanya walaupun kederanganya agak terisak.
(Ahmad Kamali/Editor)