Wow, Gunung Emas Kongo Miliki Kandungan Berharga Capai 90%

Lusinan orang membanjiri gunung di Luhihi, di provinsi Kivu Selatan, Kongo, menyusul penemuan biji emas pada akhir Februari 2021. FOTO/ IST

IDTODAY.CO – Sebuah desa di Provinsi Kivu Selatan, Kongo tengah menjadi sorotan publik dunia karena adanya sebuah video memperlihatkan kerumunan orang sedang melakukan penggalian.

Penambangan subsisten, seperti yang terlihat dalam video itu, melibatkan penggali liat dengan alat-alat yang belum sempurna dan umum di seluruh Republik Demokratik Kongo, lapor Reuters.

Baca Juga: Bikin Mewek, Tanggung Biaya Hidup Keluarga, Satpam Ini Rela Makan Nasi Sama Bawang Mentah

Penggalian tersebut bertujuan untuk mencari bongkahan emas yang tersebar di perbukitan tersebut. Tak tanggung-tanggung, gunung emas tersebut memiliki kandungan mencapai 90 persen.

Viralnya video tersebut mendorong Pemerintah Kongo menutup lokasi tambang. Bahkan,  pengawasan ditingkatkan pada tambang tersebut, yang sebelumnya dikelola masyarakat desa.

Venant Burume Muhigirwa, Menteri Pertambangan Kivu Selatan, mengatakan masuknya penggali membuat ramai desa kecil tempat gunung itu berada, sekitar 50 km (30 mil) dari ibu kota provinsi, Bukavu.

Tanah di gunung tersebut diperkirakan terdiri dari ‘60% hingga 90% ‘emas, menurut laporan BBC Tori Pesin.

“Penutupan lokasi tambang tersebut disebabkan memicu kedatangan kerumunan penggali di Luhihi akhir Februari lalu. Kondisi itu mendatangkan tekanan bagi desa yang berjarak 50 Kilometer dari Ibu Kota Provinsi Kivu, Bukavu,” terang Menteri Pertambangan Kivu Selatan, Burume Muhigirwa. Sebagaimana dikutip dari SindoNews.com (14/3/2021).

Baca Juga: Miris, Acara Lamaran Atta Halilintar – Aurel Menuai Cercaan Netizen Karena Hal Ini!

Penambangan subsistem yang mengekstrak mineral dengan peralatan yang tidak sempurna menjadi hal umum di seluruh Republik Demokratik Kongo. Sedangkan penambangan emas “ artisanal” tersebar luas di bagian timur dan timur laut negara penghasil emas.

Semua kegiatan penambangan ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut, sebuah keputusan tertanggal pada hari Senin dan dikonfirmasi oleh Muhigirwa.

Karenanya, Penambang, pedagang dan anggota Angkatan Bersenjata Kongo (FARDC) diminta untuk meninggalkan lokasi tambang di dalam dan sekitar Luhihi.

Kehadiran FARDC di lokasi tambang sebenarnya dilarang di bawah kode penambangan Kongo. Kehadiran mereka berkontribusi pada kekacauan di Luhihi.

“Penangguhan penambangan akan memungkinkan pihak berwenang untuk mengidentifikasi penambang. Sehingga didapat kepastian mereka terdaftar dengan benar di regulator pertambangan artisanal,” ucap Muhigirwa.

“Ketertiban harus ditegakkan kembali dalam kegiatan pertambangan di Luhihi tidak hanya untuk melindungi kehidupan tetapi juga untuk memastikan penelusuran emas yang diproduksi sesuai dengan hukum Kongo,” bunyi keputusan itu.

Sebagaimana laporan para shli PBB untuk Kongo tahun lalu, Kongo tidak memiliki sistem pelaporan produksi emas secara sistematis pada negara. Bahkan, berton-ton emas diselundupkan melalui negara tetangga melalui rantai pasokan global.

Baca Juga: Viral, Seorang Bocil Bantu Cari Nafkah Dengan Jualan Nasi Goreng

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan