WHO: Bisa Jadi Tak Ada Senjata Ampuh Tumpas Covid-19

IDTODAY.CO – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kemungkinan tidak pernah di temukannya vaksin ampuh untuk membasmi covid-19. Meskipun, beberapa negara telah melakukan upaya luar biasa untuk menjinakkan virus berbahaya tersebut.

“Sejumlah vaksin saat ini sudah masuk uji klinis fase ketiga. Kami semua berharap memiliki sejumlah vaksin yang efektif dan dapat membantu mencegah infeksi,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus jumpa pers secara virtual dari Jenewa,  sebagaimana dikutip dari Beritasatu.com (5/8/2020).

Ghebreyesus menegaskan bahwa negara-negara di dunia telah melakukan upaya luar biasa, yang bahkan belum pernah mereka lakukan sebelumnya untuk menemukan vaksin Corona.

Baca Juga:  Jokowi: Covid-19 Hidupkan Kembali Budaya Masyarakat Tangguh

“Namun, tidak ada peluru perak saat ini, dan mungkin tidak akan pernah ada,” katanya menekankan.

Lebih khusus, Ghebreyesus menyarankan setiap individu untuk menerapkan protokol kesehatan seperti  jarak sosial, mengenakan masker, mencuci tangan, dan hati-hati serta tidak batuk di dekat orang lain.

Ghebreyesus menegaskan, “tidak ada kata terlambat untuk mengubah pandemi Covid-19 ini.” katanya

Dia mencatat bahwa beberapa negara yang sebelumnya memiliki jumlah kasus yang tinggi, saat ini mampu mengendalikan wabah itu di negaranya.

Baca Juga:  Ini Jawaban Presiden Jokowi Saat Ditanya Kesalahan Terbesar Indonesia di Awal Pandemi

Ghebreyesus melaporkan, tim pendahulu WHO yang melakukan penelitian di Tiongkok telah memberi kesimpulan misi mereka guna menjadi dasar bagi upaya bersama lanjutan untuk mengidentifikasi asal muasal virus.

“Salah satu area yang terus kami pelajari adalah asal-usul virus penyebab Covid-19,” urai Ghebreyesus.

Menurutnya, sebagai hasil dari upaya itu, WHO dan para ahli Tiongkok telah menyusun kerangka acuan untuk studi dan program kerja bagi tim internasional, yang tentunya dipimpin oleh WHO.

Baca Juga:  Hoaks! Subsidi Pulsa 200.000 dan Kuota dari Kemendikbud Hoaks

“Tim internasional mencakup ilmuwan dan peneliti terkemuka dari Tiongkok dan seluruh dunia,” ujar kepala WHO itu.

Dia menegaskan, Tim pendahulu, yang terdiri atas dua ahli WHO, dikirim ke Tiongkok sekitar tiga minggu lalu. Studi epidemiologi tersebut akan dimulai dari Wuhan untuk identifikasi sumber potensial infeksi tersebut Sejak pertama kalinya. Disebutkan, bukti-bukti dan hipotesis yang dihasilkan melalui penelitian ini akan menjadi dasar untuk studi lebih lanjut dalam jangka panjang.[beritasatu/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Scroll to Top