IDTODAY.CO – Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyayangkan kondisi DKI saat ini yang menjadi tak keruan. Megawati menyebut Jakarta menjadi amburadul, di sisi lain dia membanggakan kepala daerah asal PDIP.
Megawati menyampaikan hal itu, dalam acara pemberian penghargaan ‘Kota Mahasiswa’ atau ‘City of Intellectual’ berdasarkan riset yang dilakukan oleh tim yang dipimpin guru besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Hafid Abbas, Selasa (10/11). Sebagaimana dikutip dari detik.com (10/11/2020).
“Terima kasih yang jadi peringkat kesatu, kedua, dan ketiga, Semarang, Solo, Surabaya, itu adalah anak-anak dari partai saya,” kata Megawati dalam keterangan tertulis, hari ini.
Kemudian Megawati menyayangkan kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Rawamangun, Jakarta, belum masuk kategori City of Intellectual. Padahal, kata dia, prasasti pertama kali visi City of Intellectual justru berada di sana.
“Sayang kan kalau Rawamangun belum berhasil jadi City of Intellectual. Jadi para akademisi, saya mohon sangat, secara akademis kita melihat kita ini tujuannya mau ke mana,” kata Megawati.
Megawati mengaku menjadi saksi hidup kondisi Jakarta pada 1950-an. Namun, menurut Megawati, kondisi Jakarta saat ini menjadi amburadul, yang seharusnya menjadi kota berpengetahuan.
“Karena saya juga saksi hidup di Jakarta ini. Dulu waktu pindah dari Yogyakarta ke Jakarta pada 1950…. Tetapi sekarang Jakarta ini jadi amburadul. Karena apa? Seharusnya jadi City of Intellectual bisa dilakukan. Tata kota, masterplan-nya, siapa yang buat? Tentu akademisi, insinyur, dan sebagainya,” tandas Megawati.[detik/aks/nu]