IDTODAY.CO – Tambahan Kasus baru positif Corona pada 9 Juni 2020 di DKI mencapai angka tertinggi yakni 239 kasus kemarin. Fraksi NasDem DPRD DKI meminta Gubernur DKI Anies Basewedan masifkan edukasi terkait protokol kesehatan. Terutama di wilayah keramaian.

“Terus protokol kesehatan itu harus benar-benar dilakukan evaluasi, contohnya di pasar yang tidak mau menjalankan protokol itu harus disiapkan penjagaan yang ketat oleh satpol PP, terus edukasi dari pemprov itu harus masif banget, di tiap-tiap tempat keramaian harus pasang spanduk, imbauan melalui suara toa,” kata Ketua Fraksi NaDem DPRD DKI Wibi Andrino, ketika dihubungi, Rabu (10/6). Seperti dikutip dari detik.com (10/06/2020).

Baca Juga:  Willy Aditya: Jangan Bermain Asumsi, RUU TPKS Bukan Legalkan Seks Bebas dan LGBT

Wibi juga meminta agar Pemprov memastikan fasilitas kesehatan serta tenaga kesehatan memadai. Menurutnya, hal itu penting di masa penyesuaian new normal saat ini. Sehingga menurutnya persoalan ekonomi dan kesehatan dapat berjalan seimbang.

“Pemprov DKI juga harus mempersiapkan nakes dan faskesnya, kalau kita mulai membuka diri kita harus siapin tenaga medis kita, sebenarnya kan tujuan kita membuka diri ini supaya menyesuaikan beradaptasi antara kesehatan dan ekonomi bisa jalan bareng,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wibi juga meminta agar hasil uji sampel dalam satu hari itu harus keluar secara berbarengan. Sehingga grafik dapat terlihat jelas per harinya, tidak terjadi ketimpangan grafik.

Baca Juga:  Beri Kuliah di FISIP UI, Anies Sepakat Koruptor Harus Dimiskinkan: Itu yang Ditakuti

“Hasil daripada uji sampel itu harus diserempakan, misal si A,B diperiksa Senin ya dan keluarnya hari Selasa ya dua duanya harus hari Selasa, bukan si A keluar Selasa di B Kamis. Kalau harinya berbeda keluar kan otomatis tidak mendapatkan grafik yang sempurna,” ujarnya.

Dari tambahan jumlah kasus positif per 9 Juni 2020 di DKI itu, maka jumlah total kasus menjadi 8.276 kasus positif. Dari kasus tersebut, jumlah orang yang sembuh sebanyak 3.369 orang, dan meninggal sebanyak 547 orang. Pemprov DKI Jakarta menyampaikan angka kasus tersebut karena ada keterlambatan sampel pemeriksaan laboratorium.

“Penambahan jumlah kasus positif ini karena adanya pending sampel dari beberapa laboratorium swasta, yang mana pada Sabtu dan Minggu libur, karena itu pengerjaan spesimen dilakukan pada hari Senin, sehingga hasil tes sering meningkat pesat pada pelaporan hari Selasa,” ucap Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam keterangannya, Selasa (9/6/2020).

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan