Anies Baswedan Ingin Perbaiki Kebijakan yang Berdampak Buruk pada Rakyat

Anies Baswedan memiliki keinginan untuk mengubah kebijakan-kebijakan yang salah. Utamanya yang berdampak buruk terhadap nasib rakyat. Seperti harga padi, beras, minyak goreng dan sebagainya.

Hal itu disampaikan ekonom senior Awalil Rizky saat menjadi pembicara dalam Rembug Wedangan Rabu Malam di Rumah Anies, 14 Juni 2023.

Salah satu tim pakar Anies Baswedan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan, kalau bicara ekonomi memang bisa bermacam-macam pembahasannya.

Baca Juga:  Anies Baswedan Hadiri Jambore Kebangsaan Relawan di Brebes, Singgung Kemiskinan Ekstrem Jateng

Misalnya masyarakat mengeluhkan harga minyak goreng yang mencapai Rp 18 ribu, sambungnya, apabila kebijakannya tidak salah bisa mencapai Rp 10 ribu atau Rp 12 ribu saja.

“Saya bilang kalau situasinya tidak banyak berubah seperti sekarang, saya sebagai penasehat, salah satu pembuat konsep ekonomi beliau (Anies Baswedan) bisa jadi harga normal Rp 10 ribu, Rp 12 ribu. Kalau sekarang Rp 18 ribu itu ngga benar. Kita bisa hitung harga produksinya berapa. Banyak harga barang yang harusnya tidak segitu,” papar Awalil Rizky.

Baca Juga:  Megawati Berpikir Dua Kali Usung Ganjar jika Anies Baswedan Didampingi AHY

Namun Awalil juga menekankan untuk harga padi ataupun beras harus dipahami memiliki komponen agak rumit.

“Kalau harganya terlalu rendah petaninya bagaimana, kalau terlalu tinggi konsumennya bagaimana,” ucapnya.

Jika ada masalah dengan kebijakan yang tidak benar, tambahnya, hal seperti itu bisa diperbaiki Anies. Karena rekam jejaknya jelas.

“Banyak konsep kerja di Kemendikbud yang banyak didasari perhitungan yang masuk akal untuk dilakukan. Dan masyarakat membayar lebih murah,” kata Awalil Rizky.

Baca Juga:  16 Juli di GBK, Ratusan Ribu Orang akan Hadiri Apel Siaga Perubahan untuk Indonesia dihadiri Anies Baswedan dan Surya Paloh

Diketahui, Rembug Wedangan Rabu Malam tersebut diadakan oleh DPD Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (Anies) Kota Solo. Hadir dalam kesempatan itu hampir seratusan peserta. Mereka berasal dari berbagai simpul relawan di Solo Raya.

Sumber: kbanews

Tulis Komentar Anda di Sini

Scroll to Top