Antisipasi Gejolak Sosial Akibat Corona, TNI Siapkan Pasukan Keamanan

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Sisriadi. ( Foto: Istimewa / Puspen TNI )

IDTODAY.CO – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Sisriadi mengatakan, TNI telah melakukan antisipasi terjadinya gejolak sosial akibat virus Corona dengan menyiapkan pasukan untuk mengantisipasi aksi anarkis warga.

“TNI selalu berpikiran yang terburuk yang harus disiapkan terutama dalam kondisi krisis seperti sekarang ini,” katanya dalam Webinar bertema “Mewujudkan Sinergi Berbagai Komponen Bangsa dalam Menghadapi Wabah COVID-19” yang digelar atas kerja sama Jakarta Defence Studies (JDS) dengan Universitas Pertahanan (Unhan), di Jakarta, sebagaimana dikutip dari Inews.id (29/4/2020).

Baca Juga:  Jokowi Ancam Rombak Menteri, Rizal Ramli Langsung Menyerang Kabinet

Sisriadi belum yakin anda akan berakhir dalam waktu dekat walaupun saat ini sudah ada tren penurunan karena masih dalam waktu jangka waktu yang amat pendek.

“Kita masih harus siapkan kondisi terburuk yang bisa terjadi,” ujar Sisriadi.

Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Kekuatan Pertahanan (Kuathan) Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengungkapkan, persiapan yang dilakukan TNI dengan menyiapkan 109 rumah sakit TNI di tiga matra, baik darat, laut maupun udara.

Baca Juga:  Waduh! Kas Negara Tipis, Gaji Ke-13 Buat PNS Terancam Tidak Cair

 “Sekarang dimulai peningkatan kapasitas kesehatan itu. Dan TNI telah mengajukan peningkatan anggaran di TNI dan Kemhan dengan meminta persetujuan dari anggota DPR,” urainya.

Ia mengatakan dampak dari Corona yang bisa mengganggu stabilitas keamanan bukan hanya masalah kesehatan tapi juga masalah ekonomi.

“Ketika masalah ekonomi yang menyentuh masyarakat pada akar rumput, ini berkaitan erat dengan masalah perut. Ketika masalah perut, maka bisa menjadi penyulut masalah keamanan yang lebih besar,” ujarnya.

Alhasil, TNI sudah membuat rencana kontijensi untuk mengantisipasi segala kemungkinan terburuk di bidang keamanan. “Kita juga menyiapkan pasukan untuk menghadapi gejolak sosial yang mungkin bisa berdampak ke arah anarkis sehingga dampak keamanan bisa diperkecil ketika lebih siap lebih awal,” ucap Sisriadi. [brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan