IDTODAY.CO – Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menyatakan bahwa data rilis resmi pemerintah pusat dan pemerintah daerah terkait kasus di Indonesia tidak sama.

Pernyataan tersebut menimbulkan sorotan dari berbagai kalangan karena dianggap dapat menimbulkan kebingungan di masyarakat akibat data yang tidak valid.

Salah satunya dari Wakil Ketua Komisi IX Melkiades Laka Lena. Perbedaan data tersebut menunjukkan tingginya ego sektoral yang menyebabkan jalinan komunikasi tak terbangun secara baik.

Menurutnya, mestinya semakin banyak daerah yang mampu melakukan tes PCR mandiri bisa membuat akurasi data terkait kasus suspect virus Corona bisa ditangani dengan baik karena tidak lagi harus bergantung pada Balitbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Sekarang ada 10 Balitbangkes di daerah dan 22 rumah sakit lain yang mampu melakukan tes PCR, data seharusnya tidak menjadi masalah lagi,” urai Melkiades sebagaimana dikutip dari Inews.id  (7/4/2020).

Baca Juga:  Din Syamsuddin: Perppu Corona Patut Dicurigai Sebagai Kediktatoran yang Bersembunyi Di Balik Konstitusi

Milkiades menilai untuk sementara waktu tidak sinkronnya data suspect korona dapat dimaklumi mengingat pemeriksaan pasien masih menggunakan metode rapid test. Dia menambahkan, semua petugas penanggulangan Corona harus menanggalkan ego sektoral dan mau tunduk di bawah Gugus Tugas yang sudah ditunjuk langsung oleh presiden.

“Saat ini ego sektoral masih tinggi, Kemenkes serta pemda harus kooperatif dengan mendukung Gugus Tugas. Semua operasional dan penanganan harus di bawah Gugus Tugas,” tandasnya.[brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan