Bicara Kepemimpinan, UAS: Hari Ini Kekuasaan Jadi Bahan Guyonan

Ustaz Abdul Somad/repro(Foto: Rmolbanten.com)

IDTODAY.CO – Dalam ceramahnya, dai kondang Ustadz Abdul Somad kembali membahas persoalan kepemimpinan dan kekuasaan.

Materi ceramah itu disampaikannya di dalam acara Halal bi Halal Jaringan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) yang digelar secara virtual Sabtu malam (6/6).

UAS kerap disapa ini menyebutkan kriteria pemimpin yang baik menurut Kitab Suci Al Quran, dalam Surat Saba Ayat 15.

“Saya membaca Surat Saba ayat 15. Dari ayat 15 ini kita bisa tarik kesimpulan ada lima syarat untuk menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ujar UAS.

Baca Juga:  Ini Reaksi UAS Soal Pernyataan Presiden Prancis Hina Islam

Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur yang disebut UAS merupakan istilah yang diambil dari firman Allah Subhanahu Wa Taala ketika menyebut Negeri Saba, yang pada waktu itu indah dan subur alamnya, dengan penduduk yang selalu bersyukur atas nikmat yang mereka terima.

Lulusan Al-Azhar Kairo, Mesir, ini menjelaskan, Saba adalah kekuasaan yang berdiri kokoh selama 475 tahun, dan terbentang dari Yaman hingga ke Palestina.

Baca Juga:  Terkait Virus Corona, UAS Hentikan Jadwal Kegiatan Dakwahnya

Kekuasaan yang besar itu bisa bertahan lama karena pemimpinnya mampu menaungi seluruh masyarakatnya.

“Punya kekuasaan yang legitimate, kekuasaan yang disegani kawan dan lawan. Keuasaan yang bisa melindungi. Bukan kekuasaan yang lelucon, mengubah tragedi menjadi komedi,” terang UAS.

Kondisi saat ini digambarkan UAS, yang dialami masyarakat saat ini yang serbakesulitan di tengah pandemik virus corona baru atau Covid-19.

Baca Juga:  Ustadz Abdul Somad Unggah Manuskrip Belanda Tahun 1642, Ungkap Asal-usul Penghuni Pertama Pulau Rempang Ternyata..

“Hari ini kekuasaan hanya mampu membuat lucu, tertawakan masyarakat yang sedang sakit dan lapar. Hari ini kekuasaan menjadi bahan guyonan,” tutur UAS.

Pemimpin seperti itu tidak memenuhi syarat untuk menduduki kekuasaan.

Karena, berdasarkan Surat Saba, pemimpin yang hebat digambarkan seperti sosok Raja Sulaiman.

“Ketika Sulaiman berkuasa tidak ada semut yang terinjak. Orang kalau punya kekuasaan maka semut pun tidak ada yang kelaparan,” demikian UAS.

Sumber: rmolbanten.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan