Bisa Berbahaya, Komisi IX Minta Pemerintah Percepat Pengadaan APD

IDTODAY.CO – Dewi Aryani salah satu anggota Komisi IX DPR RI menekan pemerintah untuk secepatnya memenuhi ketersediaan alat pelindung diri (APD) yang sedang langka di masyarakat.

Tidak terkendalinya penyebaran virus Corona di Indonesia dan bertambah banyaknya pasien isolasi, ketersediaan stok APD semakin menipis di beberapa rumah sakit khusus Corona.

Dewi secara khusus meminta pemerintah untuk menekan pabrik produsen APD yang bahan bakunya ada dalam negeri.

Baca Juga:  Kemenkes Tunggak Pembayaran 3,3 Juta APD, 100 Ribu Buruh Konsorsium Terancam di PHK

“Pemerintah tolong push pabrikan untuk segera percepatan produksi APD yang bahan bakunya dari dalam negeri,” terang perempuan yang akrab disapa Dear sebagaimana dikutip dari indopolitika.com (19/3/2020).

Dewi menambahkan, penggunaan APD tidak berstandar keamanan dan kesehatan an-nissa ngat membahayakan terhadap pasien dan petugas rumah sakit yang bersangkutan.

“Ini berbahaya ke depan, jika RS sampai harus memodifikasi jas hujan menjadi APD. Keselamatan tenaga medis kita terancam karena penyebaran virusnya sangat ganas,” lanjutnya.

Baca Juga:  Banyak Yang Gugat UU Corona, Refly Harun Pesimis MK Bakal Mengabulkan

Dewi bersikukuh pemerintah harus menemukan cara untuk menekan pabrikan yang menjadi supplier APD khusus penanganan virus Corona di Indonesia.

”Harus putar otak bagaimana caranya pabrikan APD bisa memproduksi dengan bahan baku yang ada di Indonesia sehingga tidak tergantung dengan raw material dari negara lain,” terang politisi PDI perjuangan ini.

Menurut Dewi, semua pegawai dinas kesehatan baik kota maupun provinsi harus koordinasi si dengan pihak-pihak terkait  sebelum APD tersebut dibuat dan didistribusikan ke umah sakit khusus yang menangani virus Corona.  “Langkah-langkah antisipasi harus sudah dipikirkan sebelum APD secara masif dapat di produksi dan di distribusikan ke semua rumah sakit,” tutupnya.

Baca Juga:  Percepat Koordinasi Lintas Sektor, Anies Lebur Tim Tanggap Covid-19 Dan Gugus Tugas

Editor: Bahrur Rozy

Tulis Komentar Anda di Sini

Scroll to Top