IDTODAY.CO – Semboyan gotong royong yang menjadi pemersatu bangsa Indonesia mesti terus dikumandangkan, utamanya oleh kalangan pejabat negara.
Pejabat negara harus mampu menjadi bagian integral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, mereka harus hadir setiap kali bangsa dan rakyat Indonesia membutuhkan uluran tangan mereka.
Terutama di saat darurat akibat wabah Corona yang ‘memporak-porandakan’ Indonesia dari berbagai macam sektor, utamanya sektor ekonomi.
Terpanggil dengan situasi tersebut, Ekonom senior Indef, Faisal Basri, menyarankan pemerintah untuk memprioritaskan anggaran negara untuk penanganan pandemi virus corona atau Covid-19 secara penuh.
“Kalau perlu, seperti yang dilakukan di Malaysia, potong gaji pejabat-pejabat. Jumlahnya barangkali tidak seberapa, tapi sense of urgency-nya, sense of crisis-nya, dan solidaritas sosialnya,” ujar Faisal Basri disela-sela acara “Indef Talk”, sebagaimana dikutip dari Rmol.id (28/3/2020).
Faisal menegaskan, seyogyanya anggaran untuk gaji hingga anggaran dinas para pejabat negara dipotong dan relokasi pada pencegahan wabah Corona.
“Tidak ada lagi perjalanan dinas, praktis. Uang perjalanan dinas bisa cover ditambah lain-lain, seperti seminar di hotel dan lainnya,” tegasnya.
Dia juga meminta penundaan proyek untuk lebih memprioritaskan penanganan wabah Corona.
“Proyek-proyek yang bisa ditunda ya harus tunda, untuk evaluasi kembali. Jadi sejauh ini dana cukup ada dan defisit tidak harus di atas 3 persen, masih ada ruang 2,17 persen sampai ke 3 persen. Nambahnya 0,8 persen. Masih cukup oke, kalau dari segi ketersediaan dana,” tandas Faisal. [rmol/br]