IDTODAY.CO – Terkait dengan 500 tenaga kerja asing asal China yang bakal datang ke Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara.
Sebelumnya diberitakan bahwa kedatangan mereka ke Indonesia untuk bekerja di Konawe, Sulawesi Tenggara, di tunda.
“Nggak ada lah. Orang itu berencana minta, setahu saya, saya juga baru dengar dari media malah. Dia (TKA China) itu nanti baru bulan Juni-Juli baru kejadiannya,” kata Luhut dalam sebuah bincang santai yang disiarkan RRI, Minggu (10/5). Seperti dikutip dari cnbcindonesia (11/05/2020).
Ia tak menampik 500 pekerja asal China itu sudah mulai mengurus izin di Kementerian Ketenagakerjaan. Pengurusan izin itu dimulai dari sekarang. Sebab, menurut Luhut, proses perizinan tidak mungkin selesai dalam satu dua hari.
Para TKA China itu bakal terlibat dalam proyek persiapan industri baterai lithium. Luhut bilang mereka dibutuhkan untuk membangun industri di Indonesia.
“Memang industri ini memerlukan orang-orang yang paham membangunnya. Tidak serta merta kita siap. Kita nggak siap, kita harus jujur itu. Tapi sekarang ini kita kerjakan. Jadi Juni atau Juli siap kita kerjakan ini nanti tenaga asing yang mengerjakan, biarlah mengerjakan,” ujarnya.
Namun, kata Luhut, dalam waktu bersamaan diadakan pula pelatihan bagi pekerja lokal Indonesia. Sebab, menurut dia, selama ini belum ada sumber daya dari lokal yang mampu menangani proyek itu tanpa campur tangan asing.
“Ya memang teknologinya dari dia, teknologi maju nggak bisa dong kita kerjakan semua, jadi harus ada dia (China),” katanya.
Luhut juga menyampaikan bahwa, walaupun para TKA China terlibat di proyek itu, tidak berarti pemerinta akan tunduk pada kontrol asing. Karenanya, dia ingin semua pihak tidak gemar menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Nah nanti yang kerja siapa, ya kita sebagian besar 90% adalah orang Indonesia. Belum banyak orang daerah jadi karena pendidikan kurang bagus, sekarang tiga tahun terakhir diperbaiki,” ujar Luhut.
“Jadi jangan kita sebarkan berita bohong. Orang bilang kita bikin lapangan kerja. Ya memang kita buat lapangan kerja. Tapi untuk bikin lapangan kerja itu perlu orang dulu bikin induknya setelah bikin induknya kita yang bikin kerja semua,” lanjutnya.[Aks]