Menteri BUMN Erick Thohir mengaku dirinya dipilih Presiden Jokowi untuk mengurusi BUMN-BUMN korup.

“Pak Jokowi mengajak saya masuk kabinet, khususnya untuk membenahi BUMN yang beliau merasa sangat korup, malah membebani pemerintah,” kata Erick saat menjadi pembicara di YOTNC 2023 di Jakarta, Sabtu (15/7).

Erick mengungkap, dirinya menyanggupi mandat Jokowi asal dirinya mendapatkan dukungan penuh orang nomor satu di Indonesia itu. Saat pertama kali Erick menjadi menteri, total ada 108 perusahaan BUMN.

“Kalau melakukan sesuatu pembersihan-pembersihan tanpa support orang nomor satu ya sulit. Di situ beliau komitmen ketika saya masuk BUMN, saya diberi banyak fasilitas, contoh Wamen saya dua, enggak ada menteri lain yang Wamennya dua,” kata dia.

Bukan pekerjaan mudah, Erick mengaku banyak pihak internal perusahaan BUMN yang kepanasan dengan upaya Erick mentransformasi BUMN, dengan memangkas BUMN-BUMN yang merugikan negara.

Baca Juga:  Tuai Polemik, Pemerintah Perlu Evaluasi Kinerja Erick Thohir

“(Di internal banyak yang enggak suka) pasti. Kalau transformasi sesuatu, saya fokuskan pada pengembangan SDM,” pungkas Erick.

Pada pertengahan 2022 lalu, Erick Thohir mengatakan pihaknya berhasil melakukan perampingan jumlah perusahaan BUMN. Sebelumnya, ada 108 perusahaan di tubuh BUMN, kini yang tersisa hanya 42 perusahaan.

“Dengan kerja keras 108 company jadi 41, tapi 42 lagi karena BSI, jadi telurnya naik satu lagi. Mudah-mudahan turun lagi jadi 41,” ungkap Erick di Gedung DPR RI, Selasa (7/6/2022).

Sumber: kumparan.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan