IDTODAY.CO – Perkembangan virus Corona di Indonesia masih terus berlangsung, jumlah kasus positif kian terjadi peningkatan. Disisi lain Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan sedang mengkaji pembukaan sekolah di pertengahan Juli 2020.
Dikutip dari detik.com (30/05/2020), Plt Dirjen PAUD-Pendidikan Tinggi Pendidikan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad, mengatakan bahwa terkait dengan pembukaan kembali sekolah, pihaknya mengaku masih ditinjau kembali dan memiliki tiga skenario untuk pembelajaran siswa. Hal ini ditentukan pada selesainya pandemi Corona ini.
Tiga skenario yang dimaksud adalah memulai sekolah secara normal jika COVID-19 selesai di bulan Juni, tetap melaksanakan sistem belajar dari rumah (BDR) hingga pertengahan semester ganjil 2020/2021, atau jika COVID-19 tidak selesai di akhir tahun sistem BDR akan diteruskan hingga semester depan.
Menyikapi hal ini, dokter anak dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) yang juga Sekjen Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengatakan apabila sekolah tetap dijalankan ditengah pandemi covid-19, maka bisa memicu munculnya cluster baru. Hal itu akan memicu penularan COVID-19 pada anak.
“Ya kalau kurvanya masih meningkat, kemudian sekolah dibuka, itu akan jadi cluster baru penularan COVID-19,” jelas dr Piprim, Jumat (29/5/2020).
Pihak IDAI sebelumnya mengeluarkan pernyataan resmi terkait kebijakan masuk sekolah ini. Pernyataannya sebagai berikut:
“Kegiatan pembelajaran bagi anak usia sekolah dan remaja sebaiknya tetap dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran jarak jauh, mengingat sulitnya melakukan pengendalian transmisi apabila terbentuk kerumunan,” demikian dikutip dari edaran IDAI.
“Ikatan Dokter Anak Indonesia menyampaikan apresiasi atas kehandalan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mengembangkan berbagai bentuk pembelajaran jarak jauh, termasuk bentuk kegiatan belajar daring. Hal ini disarankan untuk tetap dilanjutkan, mengingat kemungkinan bulan Juli wabah belum teratasi dengan baik,” tulis IDAI.[Brz]